Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Tahun ini sepertinya menjadi tahun yang manis bagi pelaku bisnis asuransi jiwa. Pasalnya pertumbuhan premi yang berhasil dicatatkan pelaku usaha masih menunjukan peningkatan yang cukup signifikan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan Juli kemarin, indutri mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 90,7 triliun. Angka ini melompat sekitar 26,1% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 71,9 triliun.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menilai bisnis asuransi jiwa berhasil tumbuh karena sejumlah faktor. Diantaranya kondisi ekonomi makro yang masih tumbuh meski tantangan baik di level domestik maupun global tetap membayangi.
Di sisi lain, ia menilai pelaku industri makin terus berekspansi. Diantaranya dengan membuka pasar-pasar baru termasuk di daerah.
Dalam beberapa tahun ke belakang, dia bilang hanya beberapa perusahaan saja yang punya jaringan cukup luas hingga ke daerah. Namun kini semakin banyak perusahaan asuransi jiwa yang agresif mengembangkan jaringannya.
"Dengan begitu masyarakat pun makin mudah mengakses produk dan jasa asuransi jiwa," kata dia belum lama ini.
Melihat tren positif ini, ia optimis pertumbuhan premi asuransi jiwa sampai kuartal ketiga ini bisa tetap berada di jalur yang sama. Pertumbuhan premi di kisaran 25% sampai 30% dinilai masih bisa dicapai.
Sebagai gambaran, per September 2016 OJK mencatat jumlah pendapatan premi yang dikantongi pelaku asuransi jiwa adalah sebanyak Rp 95,7 triliun. Dengan asumsi ini, maka pendapatan premi di akhir triwulan ketiga 2017 bisa berada di rentang Rp 119,6 triliun sampai Rp 124,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News