kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tak semua multifinance motor mencatat pertumbuhan


Kamis, 03 November 2011 / 07:00 WIB
Tak semua multifinance motor mencatat pertumbuhan
ILUSTRASI. 5 Pencetak hattrick sepanjang sejarah sepak bola, siapa saja?


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Amburadulnya transportasi umum di Indonesia menjadikan kendaraan bermotor roda dua masih menjadi alternatif alat transportasi yang penting. Hal ini membawa dampak positif bagi kinerja multifinance yang bergerak di pembiayaan sepeda motor.

Di Mandala Multifinance yang menyalurkan pembiayaan untuk sepeda motor baru dan bekas, laba bersih melesat 53,7% menjadi Rp 135,24 miliar. Pertumbuhannya bahkan menyalip pendapatan yang naik 40,8% menjadi Rp 855,72 miliar.

Aset Mandala saat ini Rp 3,80 triliun, tumbuh dari Rp 3,13 triliun per akhir tahun lalu. Sekretaris Perusahaan Mandala Mahrus bilang, penyaluran pembiayaan baru sepanjang tahun ini besarnya Rp 2,96 triliun. Komposisinya, 55% mengalir untuk motor baru dan 45% sisanya bekas.

Kelak, Mandala akan menyamakan porsi sepeda motor baru dan bekas. "Target kami sebenarnya Rp 5,5 triliun, tapi mungkin di bawah itu," ujar Mahrus, Selasa (1/11).

Alasannya, Mandala lebih berhati-hati menyalurkan pembiayaan. "Sebenarnya non performing loan masih stabil sekitar 1,21%, tapi jangan sampai naik," imbuh Mahrus.

Kinerja sesama perusahaan pembiayaan sepeda motor merek Jepang, HD Finance juga cukup bagus dengan pertumbuhan laba 20,8% menjadi Rp 15,67 miliar. Pendapatan HD Finance tumbuh 22,6% menjadi Rp 174,66 miliar. Aset yang per akhir tahun lalu masih Rp 764,43 miliar kini sudah tembus angka Rp 1,21 triliun.

Ekspansi yang dilakukan kedua perusahaan membuat pos kewajiban ikut membengkak. Mandala Finance mengalami kenaikan liabilitas sebesar 22,64%, sedangkan di HD Finance kewajiban melonjak sebesar 55%. Ini karena keduanya mendapat tambahan pinjaman bank sebagai modal usaha.

Sementara itu, WOM Finance belum bisa lepas dari kerugian tahun lalu. Laba bersihnya anjlok drastis menjadi Rp 2,07 miliar, dari Rp 128,11 miliar di periode sembilan bulan tahun lalu. Padahal, pendapatan WOM naik 7,4% menjadi Rp 1,20 triliun. Namun, pos pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai membengkak dua kali lipat menjadi Rp 124,81 miliar akibat tingginya kredit macet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×