kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maksimalkan kinerja, ini strategi investasi sejumlah asuransi jiwa


Minggu, 19 Juli 2020 / 15:08 WIB
Maksimalkan kinerja, ini strategi investasi sejumlah asuransi jiwa
ILUSTRASI. Sejumlah pemain asuransi jiwa telah menyiapkan strategi untuk mengerek kinerja investasi tahun ini.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian pasar akibat corona (Covid-19), sejumlah pemain asuransi jiwa telah menyiapkan strategi untuk mengerek kinerja investasi tahun ini.

PT BNI Life Insurance (BNI Life), semisal, akan terus melakukan monitoring atas pergerakan portofolio investasi secara berkala.

"Kami segera mengurangi portofolio yang memiliki volatilitas yang tinggi dengan menambah portfolio di fixed income (goverment bond) dan selektif untuk menambah kas agar BNI Life memiliki portofolio yang sehat dan untuk menjaga likuiditas," kata Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan, beberapa waktu lalu.

BNI Life mencatatkan rasio kecukupan modal atau risk based capital (RBC) yang cukup tinggi yakni 799,33% per Mei 2020. Nilai itu lebih tinggi dari batas minimal ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%.

Baca Juga: Penjualan unitlink secara digital belum maksimal, ini langkah perusahaan asuransi

Sementara PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia akan berinvestasi pada instrumen yang tepat dengan mempertimbangkan dari sisi harga masih wajar dan punya potensi keuntungan di masa depan. Di masa pandemi ini, instrumen yang diandalkan seperti money market dan fixed income.

"Tentu saja dengan tetap terus melihat potensi di pasar saham," kata Marketing and Communication Group Head Generali Indonesia Vivin Arbianti.

Hingga saat ini, masih banyak nasabah yang berinvestasi ke saham dan money market dalam dana kelolaan unitlink.

Pada kuartal I 2020, Generali Indonesia mengurangi  investasi menjadi Rp 4,24 triliun. Padahal periode sama tahun lalu, investasi Generali Indonesia tercatat sebesar Rp 5,55 triliun.

Vivin menyebut penurunan itu wajar. Sebab, hal itu sejalan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 28% di sepanjang kuartal I 2020.

“Intinya, kinerja dana kelolaan investasi kami masih sejalan dengan pasar investasi di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga: Investasi industri asuransi jiwa turun, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×