Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Indosurya Sukses (Indosurya Life) buka peluang mencari investor untuk memperkuat permodalan tahun ini. Di antaranya melalui rights issue penerbitan saham baru maupun akuisisi pemegang saham lama.
"Kami pertimbangan situasi yang ada, maka pemegang saham saat ini berkenan untuk membuka kesempatan kepada pihak lain untuk menjadi pemegang saham di Indosurya Life," kata Direktur Utama Indosurya Life Lucky Siahaan, Rabu (2/9).
Baca Juga: Insurtech PasarPolis raih pendanaan seri B senilai US$ 54 juta
Nantinya, jumlah dan nilai saham yang dijual ditentukan berdasarkan valuasi dari due diligence (uji tuntas) serta kesepakatan pihak terkait. Jika nilai dana yang dibidik sesuai, maka pemegang saham lama bisa memberikan restrukturisasi untuk melepaskan seluruh sahamnya.
Menurutnya, sudah ada beberapa investor baik asing maupun lokal tertarik mengakuisisi Indosurya Life. Bahkan ada yang menjajaki melalui financial advisor atau perencana keuangan. Namun ia masih irit bicara siapa saja investor yang tertarik. "Ini masih confidential, namun ada dari negara yang cukup agresif untuk melakukan ekspansi di industri asuransi Indonesia," ungkap Lucky.
Rencananya, dana tersebut untuk mendukung bisnis perusahaan seperti ekspansi produk baru serta kantor pemasaran. Sebenarnya, infrastruktur perusahaan sudah memadai namun masih terkendala pemodalan jika ingin tumbuh pesat.
Ia berharap, aksi korporasi tersebut bisa rampung akhir tahun ini. Walaupun prosesnya tetap mempertimbangkan beberapa tahapan seperti persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Tunggu restu OJK, Indosurya Life siap luncurkan produk baru
Sementara itu, tahun ini Indosurya Life gencar mengoptimalkan penjualan secara digital di masa pandemi Covid-19. Salah satunya, dengan meluncurkan produk baru yang masih menunggu izin usaha dari OJK. “Kami sudah submit tiga produk ke OJK. Jika sudah mendapat approval dari OJK, kami segera luncurkan,” terangnya.
Guna mendukung pemasaran secara digital, berbagai persiapkan telah dilakukan termasuk konsolidasi internal serta transformasi bisnis. Tujuannya untuk menjangkau lebih banyak nasabah potensial. "Termasuk melakukan penetrasi lebih dalam ke pasar asuransi jiwa di Indonesia, sampai dampak pandemi mereda dan daya beli kembali meningkat," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
