Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. MasterCard Indonesia memproyeksikan pertumbuhan jumlah kartu kredit yang beredar pada kuartal I-2015 melambat. Vice President & Country Manager MasterCard Indonesia, Irni Palar mengatakan, perlambatan pertumbuhan kartu kredit terjadi karena masih melambatnya permintaan industri.
Secara historis pertumbuhan jumlah kartu kredit mulai meningkat pada Maret hingga Juni. Pada bulan-bulan tersebut, perbankan giat mencari nasabah untuk penerbitan kartu baru. Awal tahun yaitu Januari dan Februari, permintaan kartu kredit melambat lantaran masyarakat masih dalam tren libur pasca tahun baru.
Permintaan penerbitan kartu kredit baru mulai menggeliat pada Maret dan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun. Contohnya tahun ini, akan ada antisipasi dari perbankan, karena Idul Fitri jatuh pada pertengahan tahun. Sehingga sebelum waktu tersebut, permintaan kartu kredit baru akan melonjak.
"Secara historis, permintaan penerbitan kartu kredit baru juga terjadi pada pertengahan tahun dan akan terjadi peningkatan dari segi jumlah kartu, volume transaksi dan juga nilai transaksi,” ucap Irni di Jakarta, Rabu (1/4).
Lebih lanjut Irni bilang, memasuki semester dua pada Agustus, biasanya permintaan penerbitan kartu kredit baru kembali dalam tren melambat. Selanjutnya, pertumbuhan penerbitan kartu akan mulai meningkat kembali pada akhir tahun.
Catatan saja, berdasarkan data alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), jumlah kartu kredit yang beredar tercatat 16,06 juta kartu per Februari 2015. Angka ini meningkat sebesar 0,14% dibandingkan periode akhir 2014 kemarin yang mencapai 16,04 juta kartu.
Pangsa pasar kartu kredit di Indonesia saat ini masih sangat luas. Menurut Irni, berdasarkan data MasterCard, masih terdapat potensi 20 juta masyarakat yang bisa dibidik untuk menjadi pengguna kartu kredit. 20 juta masyarakat Indonesia itu, tersebar diberbagai kota seluruh Indonesia.
“Potensi ini berasal dari segmen yang berbeda-beda dan akan sangat tergantung masing-masing perbankan untuk membidik segmen yang mana,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News