kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UOB kejar pertumbuhan transaksi kartu kredit 21%


Selasa, 31 Maret 2015 / 20:50 WIB
UOB kejar pertumbuhan transaksi kartu kredit 21%
ILUSTRASI. 5 Makanan Penurun Asam Urat yang Baik Dikonsumsi Rutin & Makanan Pantangannya.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia (UOBI) menargetkan kenaikan volume transaksi kartu kredit sebesar 21,6% sepanjang tahun 2015 ini. Senior Vice President, Unsecured Business Head UOBI, Irwan Tisnabudi mengungkapkan, perseroan menargetkan volume transaksi mencapai Rp 7,3 triliun, naik dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 6 triliun.

Irwan menambahkan, dalam enam bulan depan, UOBI menargetkan peningkatan volume transaksi kartu kredit meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, UOBI juga meningkatkan penggunaan kartu kredit sebesar 25% sepanjang enam bulan ke depan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014.

"Secara industri, volume transaksi kartu kredit selama tiga tahun terakhir tumbuh sebesar 15% dan kami selalu tumbuh di atas rata-rata industri," kata Irwan di Jakarta, Selasa (31/3).

Sepanjang tahun kambing kayu ini, UOBI menargetkan akuisisi nasabah baru mencapai 100.000 nasabah. Angka tersebut, kata Irwan, merupakan target di atas 20% sepanjang tahun ini. Perseroan masih optimis di tengah efektifnya ketentuan kartu kredit dalam Peraturan Nomor 14/2/PBI/2012 yang menyebutkan bahwa hanya nasabah berpendapatan di atas Rp 10 juta per bulan yang boleh memiliki kartu kredit, lebih dari dua penerbit.

Bisa dibilang, UOBI tidak terganggu dengan aturan bank sentral Indonesia ini, lantaran nasabah kartu kredit UOB lebih banyak yang memiliki pendapatan di atas Rp 10 juta. Selama ini, kata Irwan, UOBI juga menyasar nasabah dengan kategori middle up, sehingga bisa dibilang tidak menghambat pertumbuhan bisnis kartu kredit perseroan.

"Nasabah kami lebih banyak middle up, sehingga kami tidak terganggu dengan aturan Bank Indonesia ini. Aturan ini justru akan semakin menyehatkan persaingan antar bank karena nasabah yang tidak seharusnya memiliki lebih dari dua penerbit kartu kredit, dengan sendirinya telah tereliminasi. Dengan begitu, pertumbuhan industri pun semakin sehat," jelasnya.

Irwan bilang, kartu kredit UOBI memenuhi gaya hidup dan aspirasi kelas menengah ke atas Indonesia dengan penghasilan minimal Rp 10 juta per bulan. Optimisme perseroan tersebut, salah satunya dilatarbelakangi oleh peningkatan layanan yang dilakukan oleh UOBI.

Terbaru, UOBI meluncurkan program "UOB Treat" yang dirancang untuk memberikan hadiah langsung dalam bentuk makanan dan minuman kepada seluruh nasabah pemegang kartu kreditnya. "UOB Treat" atau cara UOB mentraktir nasabah ini merupakan fitur tambahan bagi pemegang kartu kredit UOBI.

Artinya, nasabah yang menikmati program ini tidak kehilangan point reward yang selama ini didapatkan. UOB Treat ini memberikan kesempatan kepada nasabah pemegang kartu kredit UOB untuk berkesempatan mendapatkan hadiah langsung untuk setiap transaksi yang dilakukan.

Caranya cukup mudah. Hanya dengan melakukan transaksi minimum Rp 200.000, nasabah pengguna kartu kredit UOB di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali dan Medan, dapat menukarkan hadiahnya di lebih dari 300 merchant. Nasabah cukup mengunjungi merchant UOB Treat terdekat di hari yang sama dengan menukarkan slip belanja mereka.

"UOB menyediakan beragam makanan sebagai hadiah di setiap saat, mulai dari sarapan pagi kopi dan roti, makan siang ramen dan nasi serta eskrim dan pretzels sebagai makanan ringan," sebut Irwan.

UOB Treat mengusung slogan "Struk mu bisa bikin kenyang". UOB Treat Partner diantaranya Auntie's Anne's, Circle K, Crystal Jade, My Bread, Chatime, Coco Tea

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×