kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2016, Asuransi syariah diharapkan tumbuh 30%


Minggu, 29 November 2015 / 17:33 WIB
2016, Asuransi syariah diharapkan tumbuh 30%


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Industri asuransi syariah menyimpan optimisme perbaikan kondisi bisnsi di tahun depan. Bahkan pertumbuhan di 2016 nanti diestimasi bisa dua kali lipat dari prediksi tahun ini.

Menurut Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Adi Pramana, premi yang bisa dikantongi pelaku usaha diharapkan bisa mengalami kenaikan sampai 30% dibanding 2015 ini. Padahal di tahun ini saja, pertumbuhan premi industri cuma dipatok 15%.

Hingga akhir Desember 2015, industri asuransi syariah diperkirakan bisa meraup premi sampai Rp 10,5 triliun. Dengan asumsi di atas, maka di tahun depan setidaknya industri diprediksi bisa mencatatkan premi di kisaran Rp 13,6 triliun.

Pertumbuhan ekonomi yang diramal lebih tinggi di tahun depan menjadi salah satu pendorong bisnis asuransi syariah. Perekonomian yang lebih baik dinilai bisa mendorong konsumsi masyarakat termasuk untuk pembelian polis asuransi syariah.

Pelaku usaha pun diyakini bakal makin mendiversifikasi bisnis mereka. "Termasuk dari sisi distribusi yang saat ini masih didominasi kanal tertentu," kata Adi belum lama ini.

Saat ini ia menyebut jalur pemasaran asuransi syariah memang masih mengalami ketergantungan pada tiga channel utama. Secara umum sekira 60% premi masih disumbang dari saluran perbankan, perusahaan pembiayaan, dan koperasi.

Begitu pula dari sisi produk, di segmen asuransi jiwa syariah 85% premi masih berasal dari produk unit link. Semntara 46% dari produksi asuransi umum syariah disumbang oleh asuransi kendaraan bermotor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×