kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

2016 dividen bank BUMN tertinggi sepanjang sejarah


Jumat, 17 Maret 2017 / 19:24 WIB
2016 dividen bank BUMN tertinggi sepanjang sejarah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tahun ini setoran dividen bank pelat merah tercatat menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah bank BUMN. Tercatat tahun 2016 empat bank BUMN menyalurkan total dividen mencapai Rp 21,06 triliun atau meningkat 25,58% secara year on year (yoy) dibandingkan dividen tahun 2015 sebesar Rp 16,77 triliun.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyerahkan pay out ratio terbesar ke pemegang saham. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bank berkode emiten BMRI ini menyetujui pembagian dividen Rp 6,21 triliun. Total dividen ini setara 45% dari laba perusahaan tahun lalu yang sebesar Rp 13,8 triliun.

"RUPS mengesahkan total dividen payout sebesar 45% dari laba tahun 2016 sebagai dividen, yakni Rp 6,21 triliun," ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, sulaiman A. Arianto di Plaza Mandiri, Selasa (14/3).

Adapun dividen yang dibagikan ini setara Rp 266,27 per lembar saham yang rencananya dibagikan dalam waktu dekat. Porsi dividen tahun 2016 ini naik dari tahun sebelumnya yakni 30% yang sebesar Rp 6,1 triliun atau tertinggi dalam sejarah Bank Mandiri. Padahal tahun lalu, bank berlogo pita emas ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 32,1% dibandingkan perode yang sama tahun 2015 yang menembus Rp 20,3 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pun sebelumnya telah mengumumkan pembagian 40% laba bersih tahun lalu sebagai dividen. Total pembayaran bank berkode emiten BBRI ini mencapai Rp 10,37 triliun dari total perolehan laba tahun lalu yang sebesar Rp 26,19 triliun. Total dividen yang diberikan oleh BRI menjadi yang terbesar dari seluruh dividen bank pelat merah.

Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso menjelaskan porsi dividen tahun buku 2016 perseroan naik dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 30% dari laba tahun buku sebelumnya. "Sementara, 60% dari laba bersih atau Rp 16,72 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan. Laba konsolidasi ini terdiri dari laba BRI beserta lima anak perusahaan," ujar Sunarso, Rabu (15/3).

Sebelumnya, pada tahun buku 2015 bank nomor wahid dari segi aset bank ini menyalurkan 30% dari total laba bersih sebesar Rp 25,39 triliun mencapai Rp 7,61 triliun sebagai dividen. Tahun 2016 pun menjadi tahun bank BRI menyetor dividen terbesar dalam sejarah bank ini beroperasi.

Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyetujui pembagian dividen Rp 3,96 triliun atau sebesar 35% dari laba bersih tahun 2016 sedangkan sisanya akan digunakan sebagai laba ditahan. Asal tahu saja, tahun lalu bank berkode emiten saham BBNI ini mencatatkan laba bersih mencappai Rp 11,3 triliun atau tumbuh 25,1% dibanding tahun 2015 sebesar Rp 9,1 triliun.

"Pembagian dividen pada tahun ini lebih besar dari tahun lalu yang hanya 25% dari perolehan laba bersih tahun 2015. Peningkatan dividen pay out ratio ini seiring membaiknya kinerja perusahaan serta relatif tingginya rasio kecukupan modal," ujar Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni di Jakarta, Kamis (16/3).

Sebagai informasi saja, tahun 2015 BNI menyalurkan dividen sebesar Rp 2,68 triliun kepada pemegang saham atau 25% dari total laba bersih perseroan tahun 2015 silam. Artinya, dividen yang dibagikan BNI menjadi yang terbesar sepanjang sejarah bank berlogo 46 ini berdiri.

Adapun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memutuskan untuk membagikan pay out ratio dividen sebanyak 20% dari total laba bersih tahun 2016 atau sebesar Rp 523,78 miliar. "Sebesar 80% dari laba bersih atau sebesar Rp 2,09 triliun ditetapkan seabgai laba ditahan," ujar Direktur Utama BTN, Maryono dalam konferensi pers RUPS Tahun 2016 di kantor pusat BTN, Jumat (17/3). Dari sisi laba, tahun 2016 BTN telah berhasil memupuk laba mencapai Rp 2,61 triliun atau tumbuh 41,49% secara tahunan.

Sama seperti bank BUMN lainnya, Maryono menyebut, tahun 2016 jumlah dividen yang disetorkan oleh BTN tercatat paling tinggi sepanjang sejarah BTN. Sekadar informasi, periode tahun 2015 BTN menyalurkan dividen sebesar Rp 370,18 miliar atau 20% dari total laba bersih periode itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×