Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Pendanaan melalui pasar modal masih menjadi salah satu sumber PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) di tahun ini. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini juga masih akan mengandalkan sumber tersebut di tahun depan.
Salah satunya yakni, SMI akan kembali menerbitkan obligasi senilai Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun di tahun depan. Penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana perseroan yang akan dihimpun senilai Rp 30 triliun.
Menurut Emma, tak menutup kemungkinan penerbitan obligasi bisa mencapai Rp 18 triliun di tahun depan. Hanya saja, semua tergantung kebutuhan dan kondisi pasar nantinya.
Direktur Utama SMI Emma Sri Martini menjelaskan, pada 2016 lalu perusahaan telah menerbitkan obligasi Tahap I senilai Rp 5 triliun. Kemudian, menyusul Tahap II dengan nominal sebesar Rp 7 triliun kembali diterbitkan SMI di tahun ini.
Besarnya animo investor mengenai obligasi yang diterbitkan oleh SMI tak lepas dari membaiknya perekonomian dalam negeri. Apalagi, upaya pemerintah yang giat untuk menggenjot infrastruktur dalam negeri menjadi katalis larisnya obligasi yang dirilis oleh SMI.
Menurut Emma, terlihat kedua surat utang yang dirilis SMI sebelumnya juga diminati oleh investor asing. Ia menyebut, obligasi pertama porsi asing sebesar 16%. Lalu penerbitan yang kedua di tahun ini, porsinya meningkat menjadi 30%.
"Kami masih yakin porsi asing bakal lebih meningkat dari saat ini, plus didukung oleh kenaikan rating dari Standard & Poor's yang menambah kepercayaan asing," kata Emma, Rabu (6/12).
Tak hanya mengincar pendanaan dari obligasi, SMI juga berencana membidik sumber pendanaan dari pasar modal lainnya yakni penerbitan project bond atau green bond, global bond (USD), komodo bond, sukuk dan KIK EBA. Lalu ada juga bersumber dari pendanaan bilateral dan multilateral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News