Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID -Â JAKARTA. Memasuki penghujung tahun 2017, penyaluran kredit tercatat masih lesu. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laju kredit perbankan sampai dengan bulan September 2017 baru mencapai 7,86% secara tahunan atau year on year (yoy).
Jumlah ini melambat ketimbang capaian pada bulan sebelumnya yang sempat naik ke level 8,26% yoy.
Tidak hanya kredit yang lesu, kondisi ini juga ditambah dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang ditekan rendah ke level 4,25%. Hal ini menyebabkan beberapa bank menurunkan bunga depositonya. Lihat saja, berdasarkan riset Mandiri Sekuritas, sampai dengan Oktober 2017 ada tujuh bank yang menurunkan suku bunga deposito.
Ketujuh bank itu antara lain PT Bank J Trust Indonesia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) dan PT Bank Panin Tbk yang memangkas bunga deposito sebanyak 25 basis poin (bps).
Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk turunkan bunga simpanan sebanyak 50 bps.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, penurunan bunga deposito ini bukan terimbas dari pelambatan kredit melainkan sebagai langkah perseroan untuk mengelola likuditas.
"Kami turunkan bunga karena likuditas banyak sekali dan LFR (loan to funding ratio) di level 74%," kata Jahja kepada Kontan.co.id, Senin (30/10).
Bank bersandi saham BBCA ini menambahkan, kendati bunga deposito dipangkas, keputusan ini tidak akan berdampak banyak pada margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perseroan.
Hal ini sudah diperhitungkan BCA dengan ikut menurunkan secara bersamaan bunga nasabah alias tabungan. Gambaran saja, sampai dengan kuartal III 2017 bank swasta terbesar di Indonesia ini mencatat rasio NIM berada di level 5,3% atau turun dari posisi tahun lalu sebesar 5,6%.
Pun, sampai akhir tahun BCA memproyeksi NIM masih akan berada di atas level 5%.
Dus, penurunan bunga deposito ini diakui Jahja berdampak pada penurunan suku bunga kredit perseroan. Kendati tidak dapat merinci, pihaknya mencatat rata-rata bunga kredit BCA sudah turun 0,25% sampai 2% sejak awal tahun 2017.
"Dari Januari sudah turun 0,25%-2%, berbeda setiap segmen tergantung jenis kreditnya dan tergantung dari jaminan dan besaran kredit," imbuh Jahja.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)Â Herwidayatmo mengatakan pihaknya yakin perihal penurunan bunga deposito tidak akan menganggu posisi NIM perseroan. Pasalnya sampai dengan September 2017, NIM perseroan berada di level 4,68% menurun cukup signifikan dari posisi tahun lalu yang sempat tembus 5,01%.
"NIM bisa dipertahankan untuk menopang kegiatan usaha sampai akhir tahun, yang penting bukan besarannya tapi kecukupannya," kata Herwidayatmo. Lantaran sudah menurunkan bunga deposito sebanyak 25 bps, Bank Panin menyebut juga sudah menurunkan bunga kredit di masing-masing segmen.
Meski tidak merinci, pihaknya menilai segmen konsumer terutama kredit pemilikan rumah (KPR) turun paling banyak. Menurutnya, penurunan ini juga berkaitan dengan kondisi pasar saat ini.
Sekadar tambahan, mengacu pada suku bunga dasar kredit (SBDK) per akhir September 2017, saat ini kredit korporasi Bank Panin ada di level 10,35%, diikuti dengan kredit ritel 10,95% dan kredit mikro 18%. Sementara kredit konsumer di level 10,65%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News