kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.697   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.689   31,87   0,37%
  • KOMPAS100 1.190   7,44   0,63%
  • LQ45 853   4,66   0,55%
  • ISSI 313   3,43   1,11%
  • IDX30 440   1,75   0,40%
  • IDXHIDIV20 508   1,43   0,28%
  • IDX80 133   0,92   0,70%
  • IDXV30 140   0,57   0,41%
  • IDXQ30 140   0,43   0,31%

84% Konsumen Indonesia Banyak Belanja di Akhir Tahun dan Biayai Pakai Utang


Rabu, 10 Desember 2025 / 08:58 WIB
84% Konsumen Indonesia Banyak Belanja di Akhir Tahun dan Biayai Pakai Utang
ILUSTRASI. Asuransi Perjalanan: Penumpang menunggu masuk ke pesawat di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Pekan Lalu (7/12/2025). Berdasarkan data AAUI, lini asuransi perjalanan diprediksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya mobilitas warga pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. KONTAN/Baihaki/


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei UnaFinancial, sebuah perusahaan internasional yang berbasis di Singapura dan mengembangkan solusi keuangan digital menunjukkan masyarakat Asia Tenggara lebih banyak belanja di akhir tahun. 

Survei tersebut dilakukan terhadap 400 konsumen di Singapura, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Berdasarkan survei, negara yang paling banyak melakukan belanja di akhir tahun adalah Indonesia. Di mana 84% konsumen meningkatkan belanja pada periode tersebut. Angka tersebut tingkat nomor dua lebih tinggi dan hanya kalah dari Vietnam menjadikannya salah satu yang tertinggi di kawasan.

"Di seluruh Asia Tenggara, 79% konsumen mengatakan bahwa mereka biasanya mengeluarkan lebih banyak uang menjelang akhir tahun," papar UnaFinancial dalam rilis. Menurut riset, segmen yang menjadi pendorong belanja paling besar adalah kebutuhan untuk bepergian sebesar 33% disusul belanja barang seperti pakaian dan elektronik 25% kebutuhan rumah tangga dan keluarga 20%, serta hadiah dan perayaan 19%.

Baca Juga: AFPI: Fintech Lending Perlu Upayakan Hal Ini untuk Antisipasi Tantangan di 2026

Efeknya kegiatan meminjam juga meningkat pada sekitar sepertiga masyarakat Asia Tenggara atau sekitar 35%. Selain itu, 36% pernah menggunakan pinjaman online dari lembaga non-bank untuk kebutuhan liburan, dan 46% berencana melakukannya tahun ini. Dana tersebut menurut survei biasanya akan digunakan untuk membiayai perjalanan (22%) atau membeli hadiah (13%), dengan proporsi lebih kecil untuk dekorasi (6%) dan hiburan (5%).

Indonesia mencatat aktivitas akhir tahun yang kuat, dengan 84% konsumen meningkatkan pengeluaran sedikit di bawah Vietnam 88% tetapi lebih tinggi dibanding Filipina 73% dan Singapura 69%. Perjalanan menjadi pendorong utama naiknya pengeluaran masyarakat Indonesia (50%), diikuti oleh belanja (24%), kebutuhan rumah tangga dan keluarga (18%), serta hadiah dan perayaan menjelang musim liburan (6%).

Kegiatan meminjam juga meningkat lebih tinggi di Indonesia dibanding negara lain di kawasan. Sebanyak 46% masyarakat Indonesia mengatakan bahwa pinjaman mereka biasanya meningkat pada periode akhir tahun, dan 47% pernah mengambil pinjaman online non-bank untuk kebutuhan liburan. Tahun ini, 51% masyarakat Indonesia berencana menggunakan pinjaman digital non-bank untuk kebutuhan perayaan terutama untuk perjalanan liburan (22%), dekorasi (12%), hadiah (11%), dan hiburan (6%).

“Data menunjukkan bahwa pola pengeluaran dan pinjaman akhir tahun bervariasi di seluruh Asia Tenggara,” ujar analis UnaFinancial. Menurut UnaFinancial, belanja untuk epergian menjadi pendorong utama pengeluaran secara regional terutama di Indonesia. Selain itu, kombinasi mobilitas yang tinggi dan meningkatnya kenyamanan menggunakan layanan keuangan digital turut mendorong tingginya tingkat peminjaman pada periode ini.

Selanjutnya: Duh, Kesepakatan Dagang Indonesia-AS Berisiko Gagal, Gara-Gara Soal Ini

Menarik Dibaca: POCO F7 Ultra Kenalkan Kamera Telefoto, Bisa Lakukan Zoom Optik hingga 2.5x

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×