kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

AAJI: Aturan SBN tahun depan lebih menantang


Rabu, 06 April 2016 / 17:49 WIB
AAJI: Aturan SBN tahun depan lebih menantang


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis anggotanya bisa memenuhi ketentuan investasi di SBN tahun ini. Namun, tantangan di tahun depan diperkirakan lebih berat.

Seperti diketahui, POJK nomor 1 tahun 2016 menyebutkan, pemain asuransi jiwa minimal harus menempatkan 20% dana investasi di SBN pada 2016, lalu meningkat jadi 30% di akhir 2017.

Ketua Bidang Keuangan, Keanggotaan, dan Kepatuhan AAJI Edy Tuhirman menilai, suplai SBN masih mencukupi untuk dimiliki perusahaan asuransi. Sehingga jika setiap perusahaan menempatkan 20% dana investasi di surat utang pemerintah, cukup realistis.

Tapi, lanjutnya, tantangan yang lebih besar adalah pada 2017, di mana porsi investasi di surat berharga yang diterbitkan pemerintah setidaknya harus mencapai 30%. "Kami perkirakan butuh SBN sekitar Rp 25 triliun pada tahun depan," ujar Edy.

Itu sebabnya, ia berharap pemerintah bisa lebih banyak menyediakan surat utang untuk membiayai APBN, agar permintaan dan penawaran SBN bisa tetap seimbang. Apabila tidak, harga SBN tentu akan terus merangkak naik yang berakibat makin sulitnya pelaku usaha asuransi jiwa untuk bisa memenuhi aturan.

Data OJK di akhir 2015 menyebutkan, hanya 10 perusahaan asuransi jiwa yang terbilang aman sampai tahun depan, karena porsi investasi di SBN sudah melebihi 30%. Kemudian, baru satu perusahaan yang terbilang aman tahun ini karena porsinya sudah di atas 20%, namun masih di bawah 30%. Tapi, masih ada 39 perusahaan asuransi jiwa yang porsi investasinya di keranjang tersebut masih di bawah 20%.

Secara total asuransi jiwa hanya menempatkan 15,9% dana investasi di SBN per akhir 2015. Penempatan dana terbesar berada di saham dan reksadana masing-masing sebesar 29,1% dan 24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×