kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

AAJI Catat Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Turun pada Semester I


Kamis, 24 Agustus 2023 / 14:41 WIB
AAJI Catat Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Turun pada Semester I
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di jakarta, Rabu (2/8/2023). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan kondisi sektor industri keu /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/08/2023.


Reporter: Vina Destya | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Total pendapatan premi pada asuransi jiwa hingga semester I 2023 masih mencatatkan penurunan sebesar 9,9% secara tahunan menjadi sebesar Rp 86,23 triliun.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), total pendapatan premi asuransi jiwa di semester I-2022 juga alami penurunan dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 8,9%. Hal ini menandakan bahwa pada 2 periode, total pendapatan premi asuransi jiwa belum memperlihatkan adanya tanda kenaikan.

Di lihat dari sisi produk, pendapatan premi pada produk asuransi jiwa tradisional lebih mendominasi dibandingkan unitlink yaitu 50,6%.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengungkapkan bahwa pendapatan premi produk tradisional mengalami kenaikan sebanyak 12% di semester I-2023 menjadi Rp 43,67 triliun. Sedangkan pada semester I-2022, AAJI mencatat pendapatan premi pada produk tradisional sebesar Rp 38,97%.

Baca Juga: AAJI Mencatat Pendapatan Asuransi Jiwa Capai Rp 107,32 Triliun pada Semester I

Berbanding terbalik dengan produk tradisional yang alami kenaikan, produk unitlink mengalami penurunan yang cukup signifikan sebanyak 24,9 triliun menjadi Rp 42,56 triliun di Semester I-2023, sedangkan pada Semester I-2022 mencatatkan sebesar Rp 56,71 triliun.

Sementara itu, dilihat dari tipe pembayaran sebanyak 58,4% total pendapatan premi berasal dari premi reguler. Di mana pada semester I-2023 ini juga, premi reguler alami kenaikan sebanyak 1,4% menjadi Rp 50,37 triliun. Sedangkan pendapatan premi tunggal alami penurunan sebanyak 22% menjadi Rp 35,86 triliun per Semester I-2023.

Kemudian, dilihat berdasarkan unit usaha, baik unit usaha konvensional maupun syariah sama-sama alami penurunan di semester I-2023 ini yakni turun sebanyak 10,5% dan 5,3%. Unit usaha konvensional di Semester I-2023 ini mencatatkan pendapatan premi sebanyak 75,93 triliun, sedangkan unit usaha syariah sebesar Rp 10,3 triliun.

Sama halnya berdasarkan bisnis, premi bisnis baru dan lanjutan juga sama-sama alami penurunan masing-masing sebesar 15,2% dan 1,2% di semester I-2023 ini. Premi bisnis baru mencatatkan pendapatan sebesar 50,09 triliun, sedangkan bisnis lanjutan sebesar Rp 36,14 triliun.

Budi juga memaparkan pendapatan premi berdasarkan kanal industri yang ketiganya sama-sama alami penurunan yaitu keagenan turun sebanyak 5,7% menjadi 27,03 triliun, bancassurance turun 16,8% menjadi Rp 36,43 triliun, dan distribusi alternatif yang juga alami penurunan sebesar 2,1% menjadi Rp 22,77 triliun di semester I-2023 ini.

Namun, premi berdasarkan kepemilikan berbeda dengan yang lainnya di mana salah satu alami penurunan dan juga kenaikan.

Baca Juga: Klaim Imbal Hasil di Atas Industri, Dirut Taspen Ungkap Strategi Investasi

Pendapatan premi yang berasal dari perorangan turun sebanyak 13,7% menjadi Rp 71,18 triliun di semester I-2023, sedangkan di periode yang sama tahun 2023 pendapatan premi yang berasal dari kumpulan alami kenaikan sebesar 14,3% menjadi Rp 15,05 triliun.

“82,5% Total pendapatan premi industri asuransi jiwa berasal dari asuransi perorangan,” tulis AAJI dalam paparan laporan kinerja industri asuransi jiwa Semester I-2023, dikutip Kamis (24/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×