Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat kinerja produk tradisional mengalami peningkatan, sedangkan produk unit link mengalami penurunan.
Berdasarkan kinerja 56 perusahaan asuransi jiwa hingga kuartal III-2023, Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menerangkan pendapatan premi dari produk tradisional meningkat 12,5% dengan total premi mencapai Rp 67,67 triliun.
"Adapun pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit link masih tercatat menurun 22,4% dengan total perolehan nilai Rp 64,37 triliun," ucapnya dalam konferensi pers, Rabu (29/11).
Budi mengatakan secara keseluruhan pendapatan industri asuransi jiwa cenderung mengalami penurunan. Sampai September 2023, dia menyebut total pendapatan industri tercatat sebesar Rp 162,87 triliun.
Baca Juga: Industri Asuransi Umum Belum Sehat, Ini Strategi AAUI
"Nilai itu sedikit mengalami penurunan sebesar 0,6% secara year on year (YoY). Sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan premi dari produk asuransi jiwa unit link," katanya.
Budi menyampaikan industri asuransi jiwa mencatatkan kinerja yang positif dengan penambahan total tertanggung lebih dari 13 juta orang secara YoY. Sampai September 2023, total tertanggung industri asuransi jiwa masih mencatatkan hasil yang positif dengan peningkatan sebesar 16,5%.
“Sepanjang periode hingga September 2023, ada beberapa hal yang menjadi perhatian industri asuransi jiwa. Salah satunya kesadaran masyarakat untuk berasuransi makin meningkat. Hal itu berdasarkan konsistensi peningkatan jumlah tertanggung yang mencapai 94,18 juta orang," ungkapnya.
Sementara itu, Budi juga mengungkapkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap jenis proteksi yang dibutuhkan makin baik. Hal itu bisa dilihat dari hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebutkan bahwa literasi asuransi meningkat ke angka 31,72%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News