Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai prospek industri asuransi jiwa pada 2026 masih akan ditopang oleh tingginya kebutuhan perlindungan kesehatan, meski pelaku industri dihadapkan pada tantangan keberlanjutan produk.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, tekanan biaya serta penyesuaian skema manfaat berpotensi mendorong sebagian perusahaan asuransi swasta untuk mengevaluasi kembali keberlanjutan lini bisnis tertentu.
“Tapi kebutuhan (asuransi) akan tetap ada. Perusahaan asuransi yang menawarkan proteksi juga akan tetap ada," kata Budi dalam konferensi pers AAJI, Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Premi Asuransi Jiwa Turun 1,1% per Kuartal III-2025, AAJI Soroti Ini
AAJI mencatat pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai sebesar Rp 133,22 triliun hingga kuartal III-2025. Nilai ini turun tipis 1,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu total tertanggung industri asuransi jiwa mencapai 151,56 juta orang, tumbuh 12,8% secara tahunan. Pertumbuhan tertanggung tercatat baik pada segmen perorangan maupun kumpulan.
Tertanggung perorangan bertambah menjadi 22,32 juta orang, tumbuh 16,9% yoy, sementara tertanggung kumpulan mencapai 129,25 juta orang tumbuh 12,1% yoy.
Budi menyebut, pertumbuhan jumlah polis dan tertanggung yang relatif tinggi belum sepenuhnya tercermin pada lonjakan premi karena adanya penurunan signifikan pada premi tunggal.
Baca Juga: AAJI Sebut Terdapat Asuransi Jiwa yang Mundur Memasarkan Produk Asuransi Kesehatan
"Ini disebabkan ada satu jenis produk yang pendapatan preminya turun cukup signifikan padahal mereka sekali dipasarkan preminya cukup besar. Yang ini adalah premi tunggal. Polis-polis yang pembayaran preminya itu sekali bayar dan selesai," tuturnya.
Adapun berdasarkan jenis produk, asuransi jiwa tradisional masih mendominasi dengan kontribusi 63% dari total premi atau senilai Rp 83,98 triliun, tumbuh 7% yoy. Sementara itu, produk unitlink tercatat Rp 49,24 triliun, turun 12,5% yoy.
Selanjutnya: Penawaran Umum IPO Saham SUPA Dimulai Besok (10/12), Investasi Minimal Rp 63.500
Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 9 Desember 2025 Turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













