kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

AAUI: Insurtech miliki peluang yang baik


Minggu, 16 Februari 2020 / 20:21 WIB
AAUI: Insurtech miliki peluang yang baik
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Dalimunte saat memberikan paparan market update Ausransi Umum dan Reasuransi di Jakarta, kamis (23/5). Menurut Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pansa premi asuransi umum masih didomina


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengatakan, insurtech memiliki prospek peluang yang baik karena nantinya teknologi memiliki peran besar dalam perkembangan industri asuransi.

“Oleh sebab itu, produk-produk asuransi harus dimulai dengan menciptakan produk individu yang match dengan gaya hidup masyarakat,” Jelas Dody kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/2).

Baca Juga: Simas Insurtech: Cukup tambah biaya 0,1%, bisa dapatkan perlindungan asuransi banjir

Meski begitu, Dody turut berpendapat nantinya teknologi akan terus mengalami kemajuan, namun faktanya regulasi selalu selangkah di belakang teknologi.

“Hal inilah yang perlu diperhatikan dan menjadi catatan oleh pembuat regulasi juga pelaku jasa.” Tambah Dody.

Lebih lanjut, Dody juga menegaskan insurtech memiliki tantangan berupa data privacy serta cyber yang harus ditingkatkan keamanannya. Oleh karena itu, ia berpendapat perlu kehati-hatian yang lebih tinggi untuk melindungi data-data yang dimiliki oleh pengguna.

Perlu diketahui, sebelumnya kepada Kontan.co.id Dody juga menyampaikan saat ini penerapan insurtech belum menampakkan konsep digital. Ia menyebutkan, hal ini masih berbasiskan konvensional dan dikaitkan dengan digital.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan jika ingin mengusung konsep digital, polis tak perlu menggunakan hard print, hal itu disebabkan digital mengandung arti bebas kertas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×