kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.644   1,00   0,01%
  • IDX 8.632   15,39   0,18%
  • KOMPAS100 1.189   -0,34   -0,03%
  • LQ45 854   -0,81   -0,09%
  • ISSI 308   2,07   0,68%
  • IDX30 439   0,26   0,06%
  • IDXHIDIV20 509   -0,04   -0,01%
  • IDX80 133   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 140   0,28   0,20%

AAUI: Potensi Klaim Banjir di Sumatra Mulai Didata, Mayoritas dari Aset Komersial


Rabu, 03 Desember 2025 / 13:11 WIB
AAUI: Potensi Klaim Banjir di Sumatra Mulai Didata, Mayoritas dari Aset Komersial
ILUSTRASI. Industri asuransi umum, melalui AAUI, mulai mendata potensi klaim banjir bandang di Sumatera Utara, Barat, dan Aceh. Fokus pada aset komersial & industri. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/YU


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi umum mulai melakukan pendataan awal atas potensi klaim dari bencana banjir bandang yang melanda Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan bahwa besaran klaim masih dalam proses konsolidasi di tingkat perusahaan anggota.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan mengatakan, asosiasi turut prihatin atas bencana yang terjadi dan mendorong seluruh perusahaan asuransi untuk menangani klaim secara cepat, transparan, dan adil sesuai ketentuan polis.

Baca Juga: AAUI Beberkan Tantangan yang Dihadapi Reasuransi untuk Tingkatkan Ekuitas

“AAUI turut prihatin atas bencana banjir bandang yang terjadi di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh. Kami mendorong seluruh perusahaan asuransi umum untuk melakukan langkah penanganan klaim yang cepat, transparan, dan adil sesuai ketentuan polis bagi para pemegang polis yang terdampak,” kata Budi kepada Kontan, Selasa (2/12/2025).

Budi menjelaskan bahwa penetrasi asuransi kerugian untuk rumah tinggal dan UMKM di wilayah tersebut masih relatif terbatas, sehingga mayoritas potensi klaim diperkirakan berasal dari aset komersial, industri, infrastruktur, hotel, dan properti yang terkait pembiayaan perbankan.

“Saat ini perusahaan asuransi sedang melakukan pendataan awal dan verifikasi lokasi yang terdampak untuk memastikan berapa banyak objek yang memang diasuransikan di area banjir bandang tersebut,” tuturnya.

Baca Juga: AAUI: Peluang Reasuransi Tingkatkan Ekuitas Dengan Cara Organik Masih Terbuka

Terkait estimasi nilai kerugian, Budi menuturkan bahwa nilai klaim bergantung pada lokasi aset, perluasan jaminan banjir (flood extension) dalam polis, nilai pertanggungan, serta hasil survei kerusakan. Ia menegaskan bahwa angka agregat industri akan disampaikan setelah seluruh data terkonsolidasi.

AAUI memastikan terus memonitor perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan perusahaan asuransi untuk mempercepat proses penanganan klaim bagi para pemegang polis yang terdampak.

Selanjutnya: Promo Mako Bakery Cake Festival 1-5 Desember 2025, Harga Mulai Rp 13.000

Menarik Dibaca: iPhone 15 Plus Bawa Layar Super Retina XDR OLED, Dilindungi Ceramic Shield Glass

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×