Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan premi industri asuransi umum hanya mencapai single digit pada 2025.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan proyeksi itu tak terlepas dari kondisi pasar saat ini yang cukup memberikan tantangan, seperti lesunya daya beli masyarakat.
Hal tersebut tentunya juga mengganggu kinerja empat lini bisnis penopang industri asuransi umum, yakni properti, kendaraan, kesehatan, dan kredit.
Baca Juga: AAUI Nilai Implementasi Penjaminan Polis akan Berdampak kepada Industri Asuransi Umum
"Justru, empat lini usaha yang mendongkrak pertumbuhan lagi sakit, lagi kontraksi. Pastinya single digit," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).
Selain adanya tantangan dari sisi pasar, Budi menyebut implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 juga memberikan dampak bagi industri. Alhasil, rata-rata ekuitas dan profitabilitas asuransi umum turun 20%-30%.
"Rata-rata turun 20%-30% ekuitas dan profitabilitas. Soalnya, basisnya revenue," tuturnya.
Oleh karena itu, Budi mengimbau kepada perusahaan asuransi umum untuk lebih mengetatkan sisi efisiensi dan mendorong investasi agar bisa mencapai pertumbuhan optimal hingga akhir tahun ini.
Dia meyakini bahwa tantangan yang menghadang industri asuransi hanya bersifat sementara saja. Dia optimistis kondisi bisa kembali pulih ke depannya, sehingga dapat berdampak positif bagi industri.
Baca Juga: Pertumbuhan Premi Asuransi Umum Memburuk, Begini Penjelasan AAUI
"Temporer. Setelah itu, seharusnya kembali normal," kata Budi.
Sebagai informasi, data AAUI mencatat, pendapatan premi industri asuransi umum pada kuartal I-2025 mencapai Rp 30,53 triliun. Nilai itu tumbuh tipis sebesar 0,3%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 30,45 triliun.
AAUI sempat membeberkan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan premi asuransi umum pada kuartal I-2025, seperti ketidakpastian ekonomi global karena adanya isu perang dagang hingga daya beli masyarakat yang melemah.
Selanjutnya: Pemerintah Berupaya Wujudkan Stabilitas Harga Demi Jaga Daya Beli di Semester II-2025
Menarik Dibaca: New! Promo Kopi Kenangan Hari Mantan Nasional Pandan Series, Mulai Rp 21.000 Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News