Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja lini usaha asuransi kredit masih menghadapi tekanan sepanjang kuartal I-2025.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi kredit hanya tumbuh tipis sebesar 0,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 3,98 triliun. Sementara itu, klaim yang dibayarkan tercatat melonjak 8,3% YoY menjadi Rp 3,59 triliun.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan menyampaikan bahwa peningkatan klaim yang terjadi sebagian besar berasal dari klaim lama yang baru dibayarkan di kuartal pertama tahun ini. Hal ini mengindikasikan tekanan pada kinerja sejumlah perusahaan asuransi yang bermain di segmen ini.
Baca Juga: AAUI Catat Pendapatan Premi Reasuransi Mengalami Kontraksi pada Kuartal I-2025
“Jadi memang pendapatan premi di kuartal I-2025 ini berbanding lurus dengan klaim yang harus dibayar," ujarnya dalam paparan publik AAUI, Jumat (13/6).
Budi juga menyoroti bahwa masih terdapat sejumlah perusahaan asuransi yang belum mampu memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebesar Rp 250 miliar maupun rasio likuiditas sebesar 150%.
Baca Juga: AAUI Catat Pendapatan Premi Asuransi Umum Tembus Rp 30,53 Triliun di Kuartal I 2025
“Ini memang PR kita ke depan, tapi saya yakin beberapa perusahaan yang mungkin bekerja dengan baik bisa melewati kuartal kedua ini dan tentunya rasio likuiditas mereka bisa penuhi," tuturnya,.
Secara total, AAUI mencatat pendapatan premi industri asuransi umum pada 2024 sebesar Rp 112,86 triliun. Nilai itu tumbuh 8,7%, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 103,87 triliun.
Baca Juga: AAUI Proyeksikan Kinerja Industri Asuransi Umum pada 2025 akan Sama dengan Tahun 2024
Selanjutnya: KPR Syariah Tuai Berkah Kenaikan Suku Bunga, Simak Strategi Sejumlah Bank Berikut
Menarik Dibaca: iPhone 13 Pro Max Harga Juni 2025 Turun! Cek Fitur Lengkapnya & Kelebihannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News