kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.640   3,00   0,02%
  • IDX 8.044   -17,24   -0,21%
  • KOMPAS100 1.114   -2,28   -0,20%
  • LQ45 784   -9,49   -1,20%
  • ISSI 282   1,25   0,44%
  • IDX30 411   -4,49   -1,08%
  • IDXHIDIV20 468   -6,38   -1,35%
  • IDX80 122   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 133   0,84   0,63%
  • IDXQ30 130   -1,49   -1,14%

ACA Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Kinerja Premi hingga Akhir 2025


Rabu, 01 Oktober 2025 / 19:03 WIB
ACA Beberkan Tantangan yang Bisa Pengaruhi Kinerja Premi hingga Akhir 2025
ILUSTRASI. PT Asuransi Central Asia (ACA) membeberkan sejumlah tantangan yang bisa memengaruhi kinerja pendapatan premi hingga akhir 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) membeberkan sejumlah tantangan yang bisa memengaruhi kinerja pendapatan premi hingga akhir 2025. 

Kepala Divisi Corporate Communication Asuransi Central Asia Ody Mahendra Rajasa menerangkan tantangannya, yaitu permintaan sektor otomotif yang belum sepenuhnya pulih dapat menahan pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor.

Hal itu ditunjukkan dari data pasar otomotif sejauh ini yang menampilkan dinamika penjualan yang masih fluktuatif. 

"Oleh karena itu, ACA mengantisipasi lewat diversifikasi produk dan promosi yang terukur," katanya kepada Kontan, Selasa (30/9). 

Baca Juga: ACA Targetkan Pendapatan Premi Sebesar Rp 5,8 Triliun hingga Akhir 2025

Selain itu, Ody mengatakan tantangan lainnya adalah nilai tukar dan inflasi biaya klaim yang berpotensi meningkatkan severitas klaim kendaraan. Ditambah, adanya risiko bencana alam (catastrophe) di Indonesia yang menuntut kecukupan reasuransi dan pengelolaan akumulasi.

Tantangan lainnya, yakni persaingan tarif dan perubahan preferensi nasabah yang didominasi anak muda dan mengutamakan akses digital, sehingga berpotensi menekan tarif. Namun, dia bilang hal itu dapat membuka peluang akuisisi melalui kanal digital dan edukasi literasi asuransi.

Ody menerangkan ketentuan dan arah kebijakan industri, seperti peningkatan standar permodalan hingga tata kelola risiko dapat menjadi tantangan. Dia bilang hal itu berpotensi mendorong konsolidasi dan selektivitas bisnis.

Meskipun demikian, ACA menyambut baik adanya ketentuan dan kebijakan tersebut karena dapat memperkuat kualitas pertumbuhan.

Dengan tren industri yang tetap positif dan eksekusi strategi perusahaan, Ody percaya target ACA tahun ini bisa terjangkau. Adapun ACA menargetkan pencapaian premi sebesar Rp 5,8 triliun hingga akhir 2025. 

Untuk mencapai target itu, Ody bilang pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi dengan memanfaatkan tren industri yang kondusif dan menjaga profitabilitas jangka panjang, seperti penguatan lini ritel dan komersial selaras dengan aktivitas ekonomi riil.

Baca Juga: OJK Proyeksikan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Tumbuh 8% pada 2025, Ini Kata ACA

"Selain itu, melakukan optimasi distribusi via broker, bancassurance, dan kanal digital," tuturnya.

Ody menyebut strategi lainnya, yaitu mengedepankan disiplin tarif dan manajemen risiko, seleksi risiko, serta optimalisasi program reasuransi bersama panel reinsurer berperingkat kuat. Ditambah, melakukan peningkatan layanan klaim dan deteksi fraud untuk menekan loss ratio.

Berdasarkan laporan keuangan (unaudited) per Agustus 2025, pendapatan premi bruto ACA mencapai Rp 3,02 triliun. Nilainya meningkat 26,36%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,39 triliun.

Selanjutnya: Di Tengah Tren Suku Bunga Rendah, Ini Kisaran Kupon Obligasi yang Ideal

Menarik Dibaca: 7 Zodiak yang Paling Kompetitif, Capricorn Salah Satunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×