kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi, laba Allianz Life masih tumbuh 98,24% yoy di Q1-2020


Kamis, 25 Juni 2020 / 16:36 WIB
Ada pandemi, laba Allianz Life masih tumbuh 98,24% yoy di Q1-2020


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia berhasil membukukan laba di tengah pandemi. Merujuk laporan keuangan konvensional hingga Maret 2020 laba bersih tercatat senilai Rp 449,39 miliar. Nilai itu tumbuh 98,24% year on year (yoy) dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 226,69 miliar.

Kinerja itu ditopang oleh masih melajunya bisnis asuransi selama tiga bulan pertama. Perusahaan mampu menghimpun pendapatan premi senilai Rp 3,64 triliun. Nilai itu tumbuh 41,09 yoy dibandingkan Maret 2019.

Walaupun hasil investasi mengalami kerugian senilai Rp 3,08 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam hingga 27,95% dibandingkan awal tahun seiring meluasnya penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Allianz bukukan pendapatan premi senilai Rp 3,8 triliun selama kuartal 1

Tekanan pada IHSG juga turun menekan aset investasi Allianz Life. Hingga Maret 2020, aset investasi tercatat Rp 27,21 triliun. Nilai itu turun 8,29% yoy dibandingkan Maret 2019 sebanyak Rp 29,67 triliun.

Adapun klaim dan manfaat yang dibayar hanya naik 3,87% yoy dari Rp 675,98 miliar menjadi Rp 702,11 miliar hingga kuartal pertama 2020. Dari segi kesehatan perusahaan, Allianz mencatatkan Rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) di level 327,63%. Jauh dari syarat minimum 120%.

Country Manager & President Director, Allianz Life Joos Louwerier masih melihat potensi yang besar di Industri asuransi jiwa hingga akhir tahun. Ia menilai asuransi kesehatan semakin berpeluang besar saat krisis kesehatan.

Ia melihat penetrasi asuransi masih rendah di Indonesia. Di sisi lain, pandemi menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebutuhan perlindungan asuransi dalam jangka menengah dan panjang.

“Kami lihat ada perlambatan pada kuartal kedua. Tapi kami belum ada data lengkapnya karena masih berada pada kuartal 2-2020. Bagiaman pun, kami yakin bisa kembali bangkit, dan harapannya tahun ini Allianz akan tumbuh sebagai mana terlihat pada tahun lalu dan kuartal pertama,” jelas Joos pada Selasa (23/6).

Oleh sebab itu, Allianz Life Indonesia mempertahankan target bisnis sepanjang tahun Ini. Tak terlepas dari kepercayaan nasabah kepada Allianz sehingga Ia melihat tidak ada perbedanaan harapan pertumbuhan 2020.

Baca Juga: Laba Allianz Life melompat 48,66% jadi Rp 1,17 triliun di 2019, ini pendorongnya

Guna mempertahankan bisnis, Joos bilang akan terus berinvestasi pada digitalisasi guna mendukung saluran distribusi Bancassurance dan Keagenan. Hingga saat ini, Allianz Life berhasil membangun digital ekosistem yang disebut sebagai Discover Allianz.

"Pada 2019, sekitar 92% e-submission dilakukan dan memproses polis hanya dalam 5 menit. Padahal beberapa tahun lalu polis butuh waktu proses 7 hingga 9 hari," tambah Joos.

Selain itu, pada tahun lalu polis digital atau e-policy yang telah disalurkan kepada nasabah sebanyak 46% dari polis yang telah diterbitkan. Lanjut Joos, Allianz Life juga telah menyediakan klaim digital lewat platform Allianz Eazy Connect sehingga memudahkan nasabah melakukan klaim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×