Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (AMDF) mencatatkan laba bersih Rp 597,04 miliar pada semester I-2020. Laba bersih ini turun 37,08% dibandingkan semester I-2019 yang sebesar Rp 948,93 miliar.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan penurunan laba merupakan dampak dari pandemi virus corona alias Covid-19. Lantaran Covid-19 mengharuskan pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar.
Baca Juga: Multifinance tidak mengajukan restrukturisasi pendanaan
Selain itu, perusahaan pembiayaan harus melakukan restrukturisasi pembiayaan bagi nasabah terdampak. Hafid menambahkan, pandemi sangat memberikan dampak bagi nasabah dari semgen informal yang digarap perusahaan pembiayaan.
“Perusahaan membukukan pendapatan bunga Rp 5,8 triliun sedikit turun sebesar 1% yoy dan beban bunga turun 2% yoy menjadi Rp 2,3 triliun pada semester I-2020. Pendapatan bunga bersih relatif flat menjadi Rp 3,6 triliun, menghasilkan margin bunga bersih sebesar 13,5%,” ujar Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila dalam video conference, Selasa (4/8).
Ia melanjutkan, beban operasional tumbuh tipis sebesar 1% yoy menjadi Rp 3,9 triliun di Semester I-2020. Biaya kredit meningkat sebesar 22% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Juga ada biaya kerugian atas restrukturisasi sebesar Rp 298 miliar juga menjadi tekanan bagi laba perusahaan. Hingga Juni 2020, rasio ROA dan ROE Adira Finance masing-masing tercatat sebesar 3,5% dan 16,0%.
“Secara keseluruhan total pembiayaan baru Adira Finance sepanjang Semester I-2020 turun sebesar 47% yoy menjadi Rp 10,1 triliun, sejalan dengan penurunan pada industri otomotif. Hal ini disebabkan lesunya daya beli masyarakat, dan penerapan PSBB dimana sebagian besar aktivitas ekonomi diberhentikan sehingga berdampak pada pada pembiayaan mobil dan motor,” tambah Made.
Baca Juga: Demi Memenuhi Ketentuan BEI, MUFG Jual Rugi Saham Bank Danamon (BDMN)
Made bilang total penjualan segmen sepeda motor dan mobil masing-masing mengalami penurunan menjadi Rp 4,7 triliun dan Rp 3,6 triliun di paruh pertama tahun ini. Sementara, segmen non-automotive tercatat sebesar Rp 1,8 triliun.
“Total piutang yang dikelola pada semester I-2020 sebesar Rp 50,4 triliun, turun 7% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di tengah pandemi ini perusahaan terus berupaya melayani kebutuhan konsumen dan mitra dengan tetap menyalurkan pembiayaan baru secara selektif yang disesuaikan pada kondisi pasar saat ini,” pungkas Hafid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News