CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

Ada usul, pungutan OJK digabung dengan iuran LPS


Selasa, 27 November 2012 / 10:56 WIB
Ada usul, pungutan OJK digabung dengan iuran LPS
ILUSTRASI. roses belajar mengajar tatap muka terbatas


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Beragamnya pungutan yang harus dibayar pihak perbankan mulai meresahkan perbankan. Terutama sejak ada pungutan baru yang akan dikutip oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI menyarankan, agar pungutan OJK tersebut digabung saja dengan iuran yang diserahkan perbankan ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Kami tidak keberatan dengan iurannya. Tetapi sebaiknya, digabung saja dalam iuran yang sudah kami bayarkan ke LPS," kata Eko saat ditemui di Jakarta, Senin (26/11).

Menurut Eko, iuran kepada LPS sebesar 0,2% dari dana pihak ketiga (DPK), dinilai sudah cukup besar bagi bank setara Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Alasan Eko adalah, DPK dari BPD selama ini di hitung secara rata-rata, padahal terkadang DPK BPD dapat tinggi sekali karena adanya penempatan dana APBD. "Itu yang menyebabkan rata-rata DPK  tinggi. Padahal itu hanya sementara," ungkapnya.

Eko menilai, DPK yang dijamin LPS hanya Rp 2 miliar, sementara iuran yang dibayarkan ke LPS sebesar 0,2% dari total DPK.

Untuk itulah, Eko mengusulkan, agar pungutan dari OJK sebesar 0,03%-0,06% digabung dengan pungutan LPS sebesar 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×