kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Ada wabah corona, PNM bakal kaji ulang rencana dan target bisnis tahun ini


Jumat, 05 Juni 2020 / 17:24 WIB
Ada wabah corona, PNM bakal kaji ulang rencana dan target bisnis tahun ini
ILUSTRASI. Pengusaha Adi Joya (tengah) memberikan materi kepada pelaku UMKM saat Pelatihan penggunaan alternatif kemasan yang menarik untuk pemasaran produk UMKM di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/2/2020). Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan kepad


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Apalagi baru-baru ini, PNM lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN), akan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 2,5 triliun . Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat penyaluran pembiayaan baru. Tujuannya adalah meningkatkan jumlah nasabah baru PNM Mekaar.

Pendanaan ini membantu menjaga jumlah nasabah aktif serta penambahan nasabah baru. Karena selama relaksasi penundaan pembayaran kepada nasabah terdampak Covid-19, kemampuan PNM untuk memberikan pembiayaan baru juga ikut menurun,” kata kata Arief kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Di sisa tahun 2020, PTPP masih harus bayar utang Rp 2,39 triliun

Hal ini berpotensi menurunkan jumlah nasabah aktif sehingga dikhawatirkan tidak bisa menambah nasabah baru. Bila tidak dapat dukungan dana tersebut, perusahaan lebih fokus pada pemenuhan arus kas untuk memenuhi kewajiban kepada investor atau pemberi pinjaman lender selama satu tahun atau sampai dengan April 2020.

Adapun hingga April 2020 pembiayaan PNM mencapai Rp 6,49 triliun. Nilai itu tumbuh 14,09% year on year (yoy) dari pencapaian April 2019 senilai Rp 5,68 triliun.

Rinciannya, pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tumbuh 34,66% yoy dari Rp 4,39 triliun menjadi Rp 5, 91 triliun hingga empat bulan pertama 2020. Adapun pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) turun 55,81% yoy dari Rp 1,29 triliun menjadi Rp 571 miliar. Lantaran PNM fokus pada pembiayaan Mekaar.

Baca Juga: BCA kucurkan pinjaman Rp 1 triliun kepada Bank QNB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×