Reporter: Vina Destya | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Beberapa emiten asuransi telah melaporkan kinerja keuangan pada kuartal III tahun 2023 ini. Terdapat beberapa perusahaan yang mencatatkan penurunan laba maupun yang meraih keuntungan setelah di periode yang sama di tahun 2022 mencatatkan rugi.
PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) atau yang saat ini telah lakukan rebranding menjadi Oona Insurance mencatatkan penurunan laba 44,91% menjadi Rp 44,72 miliar per September 2023 sedangkan pada September 2022 laba Oona Insurance tercatat sebesar Rp 81,18 miliar.
Meskipun laba pada kuartal III tahun 2023 mengalami penurunan, namun pendapatan premi perusahaan yang beberapa waktu lalu meluncurkan asuransi keterlambatan penerbangan ini mengalami kenaikan sebanyak 18,22% dari Rp 503,35 miliar per September 2022 menjadi Rp 595,07 miliar per September 2023.
Baca Juga: Mengintip Kinerja Sejumlah Industri Asuransi pada Kuartal III-2023
Kemudian ada PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) yang mencatatkan penurunan laba 13,56% menjadi Rp 114,69 miliar per September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 132,68 miliar.
Tren penurunan ini didorong jumlah beban yang meningkat 9,5% menjadi Rp 559,35 miliar pada Kuartal III tahun 2023 ini, dibandingkan Kuartal III tahun 2022 sebesar Rp 510,80 miliar. Tetapi, pendapatan premi AMAG meningkat 12,39% menjadi Rp 2,15 triliun dari Rp 1,91 triliun pada periode yang sama di tahun 2022.
Selain mengalami penurunan, ada pula emiten asuransi yang mencatatkan peningkatan yang pesat pada sisi laba pada kuartal III tahun 2023 yang berakhir pada 30 September silam, yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau Tugu Insurance.
Tugu Insurance mencatatkan kenaikan laba 334,78% menjadi Rp 1,14 triliun per September 2023, sedangkan per September 2022 tercatat sebesar Rp 262,2 miliar. Peningkatan ini didukung pendapatan premi di kuartal III tahun 2023 ini menjadi Rp 5,45 triliun, naik 15,36% dari Rp 4,73 triliun di periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga: Investasi Asuransi Jiwa Harus Matching dengan Jangka Waktu Polis Nasabah
Kinerja cemerlang dari Tugu ini terdongkrak dari sisi pendapatan investasi karena perseroan tersebut sempat melakukan investasi di saham PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO).
Analis Pasar Modal, Cheril Tanuwijaya sebelumnya menyampaikan bahwa TUGU sempat menggenggam saham PGEO sebanyak 332,4 juta dengan nilai setara Rp 279,32 miliar.
Saat harga saham PGEO alami kenaikan, TUGU perlahan-lahan merealisasikan keuntungan dari capital gain tersebut. Sehingga ini juga menjadi kombinasi ciamik antara pertumbuhan pendapatan premi, dan kinerja investasi yang positif.
Laba yang melejit juga dicatatkan PT Asuransi Bintang TBK (ASBI) yang mencapai kenaikan laba 1.697,5% menjadi Rp 19,54 miliar per September 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,1 miliar.
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Kian Kencang, Kepemilikan SBN Menyusut
Namun, kenaikan laba yang sangat pesat ini tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan premi yang justru mengalami penurunan 22,23% menjadi Rp 219,11 miliar.
Berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai dengan data terakhir di bulan Agustus 2023, secara umum permodalan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan risk based capital (RBC) di atas thresshold 120% yakni masing-masing sebesar 460,32% dan 311,53%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News