kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

AdaKami Dorong Fintech Lending Bertumbuh Inklusif lewat Penguatan Teknologi


Jumat, 12 Desember 2025 / 22:59 WIB
AdaKami Dorong Fintech Lending Bertumbuh Inklusif lewat Penguatan Teknologi
ILUSTRASI. Pinjaman online (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pinjaman daring (pindar) terus menunjukkan geliat positif. Direktur Utama AdaKami, Bernardino Moningka Vega, menyebut momentum pertumbuhan ini menjadi peluang penting untuk memperluas akses layanan keuangan digital yang aman, terjangkau, dan bertanggung jawab. 

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam paparan pada Bulan Fintech Nasional Festival yang digelar Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) di Jakarta, Kamis 11 Desember 2025.

Data industri mencatat penyaluran pinjaman daring tumbuh 22,16% secara tahunan pada September 2025, dengan nilai total mencapai Rp90,99 triliun. "Lonjakan ini menunjukkan bahwa layanan pindar semakin menjangkau masyarakat luas dan menjadi alternatif utama di luar sistem perbankan tradisional," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (12/12/2025).

Baca Juga: AdaKami Siapkan Strategi Optimalkan Permintaan Pembiayaan Akhir Tahun

Bernardino menekankan bahwa fintech lending memegang peran penting dalam mendorong inklusi keuangan, terutama bagi kelompok yang selama ini sulit mengakses kredit formal. 

Ia menuturkan bahwa AdaKami menargetkan penguatan teknologi serta tata kelola risiko untuk memastikan penyaluran pendanaan yang lebih bertanggung jawab dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, keberlanjutan industri tidak bisa berdiri sendiri. Ia menilai kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi keharusan, terutama dalam pemanfaatan data, penguatan manajemen risiko, dan integrasi teknologi. 

Sinergi ini diperlukan untuk menjaga kesehatan portofolio, memitigasi risiko, dan memperluas jangkauan kredit yang layak bagi masyarakat.

Dalam sesi panel, Bernardino memaparkan empat fondasi penting yang perlu dibangun bersama oleh pelaku industri dan regulator untuk menciptakan model kredit yang berkelanjutan.

Pertama, penguatan berbagi data melalui kolaborasi antara platform pindar, biro kredit, dan penyedia data alternatif guna menciptakan riwayat kredit yang lebih akurat dan memperkuat proses underwriting. 

Baca Juga: OJK Jatuhkan Sanksi kepada 15 Multifinance dan 14 Fintech Lending pada November 2025

Kedua, adopsi kerangka skoring yang interoperable agar penilaian risiko lebih konsisten di seluruh lembaga. 

Ketiga, pengembangan skema penjaminan dan berbagi risiko untuk melindungi pemberi pinjaman, khususnya pada segmen berisiko tinggi. 

Keempat, pembentukan platform kolaborasi terintegrasi guna menyatukan ekosistem dan memastikan pertumbuhan yang sehat bagi lender maupun borrower.

Bernardino menegaskan komitmen AdaKami untuk terus berinovasi dan memperkuat kerja sama dengan regulator dan industri. Ia menilai percepatan keuangan digital harus mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

Dengan teknologi yang tepat dan tata kelola risiko yang kuat, ia yakin industri fintech lending dapat tumbuh inklusif dan berkelanjutan. 

Selanjutnya: Ternyata Ini 5 Penyebab Utama Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?

Menarik Dibaca: Ternyata Ini 5 Penyebab Utama Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×