kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adaptasi Digital Meningkat Antara 20% Sampai 30% di Masa Pandemi Covid 19


Sabtu, 22 Oktober 2022 / 12:06 WIB
Adaptasi Digital Meningkat Antara 20% Sampai 30% di Masa Pandemi Covid 19
ILUSTRASI. Petugas keamanan membantu nasabah di kantor cabang Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (6/10/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/10/2022.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Meski pandemi usai, digitalisasi terus berlanjut. Global Head Technology Media & Telecommunication Boston Consulting Group, Vaishali Rastogi mengatakan, adaptasi digital meningkat 20%-30% di masa pandemi.

Ini membuktikan perubahan yang masif dari praktek konvensional ke digital. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah melalui Kementerian BUMN tentang transformasi digital.
 
Kementerian BUMN melaksanakan kegiatan SOE International Conference untuk mendukung implementasi aspek environment, social, and governance (ESG) dan sustainable development goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.

Baca Juga: Beralih ke Digital, Bank Tutup Ribuan Kantor Cabang
 
"Vietnam, Thailand, dan Indonesia jauh lebih maju dalam melakukan adaptasi digital. UMKM sudah melakukan transaksi secara digital dengan menjual barang melalui e-commerce dan juga pembayaran secara digital,” jelas Vaishali, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10).
 
Saat ini yang terpenting dalam melakukan transformasi digital adalah memberikan produk dan layanan yang bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Terutama bagi pelaku UMKM agar bisnisnya semakin juara di tengah pandemi dan tantangan global.
 
"Jadi bagaimana teknologi benar-benar dapat memberikan solusi kepada UMKM, Anda dan pelanggan lainnya. Bisa juga smart city, smart government. Jadi ini merupakan rangkaian layanan, ada layer di atas dan di tengah, di bawah, ini satu kesatuan yang saya sebut platform," jelasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Targetkan Tranformasi BUMN Rampung di 2024
 
Menurutnya, tak perlu terlalu cepat untuk menerapkan transformasi digital. Yang terpenting adalah hal ini bisa dilakukan secara menyeluruh, termasuk memperkuat infrastruktur yang dibutuhkan.
 
Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan, BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi ini dengan membangun ekosistem digital agar bisa terus berkembang. 
 
“Di sektor perbankan, kami melakukan inovasi melalui Livin’ by Mandiri. Sebuah super app yang tidak hanya untuk transaksi perbankan tetapi juga bisa membeli tiket pesawat, booking hotel, kereta api, dan lain-lain. Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kami boleh dibilang lebih maju dari negara lain,” ujar Tiko - sapaan Kartika. 

Baca Juga: Promo Ulang Tahun Bank Mandiri, Mulai dari Bunga KPR 2,4% Hingga Diskon 24%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×