kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

FWD Insurance Ajak Milenial Siap Hadapi Risiko Penyakit Kritis Sejak Dini


Selasa, 01 Juli 2025 / 00:09 WIB
FWD Insurance Ajak Milenial Siap Hadapi Risiko Penyakit Kritis Sejak Dini
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan kaca gedung dibawah logo asuransi FWD di Jakarta, Kamis (8/2). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyakit kritis semakin banyak dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, hingga paparan polusi tinggi. Faktor-faktor tersebut berisiko memicu masalah kesehatan serius yang tidak hanya menyerang orang tua, namun juga menyerang usia muda.

Bahkan, berdasarkan data WHO ahun 2021, sepuluh penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah stroke, penyakit jantung iskemik, diabetes, tuberculosis (TBC), sirosis hati, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), diare, hipertensi, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit ginjal. Oleh karena itu, banyak penyakit kritis yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.

Menyadari pentingnya perlindungan terhadap penyakit kritis yang semakin banyak menyerang usia produktif, PT FWD Insurance Indonesia menyoroti urgensi pengelolaan risiko kesehatan sejak dini.

"Banyak penyakit kritis seperti diabetes dan stroke semakin sering ditemukan pada usia 20-an dan 30-an akibat faktor gaya hidup. Proses pengobatannya cenderung panjang, mahal, dan sering kali berdampak pada produktivitas, bahkan bisa membuat seseorang harus berhenti bekerja. Karena itu, proteksi kesehatan seharusnya dilihat sebagai kebutuhan yang esensial," ujar Irene Dewi, Direktur dan Chief Bancassurance Officer FWD Insurance dalam keterangan tertulis, Senin (30/6).

Baca Juga: Co-Payment Asuransi Ditunda, DPR Desak OJK Terbitkan POJK

Pada FWD Vodcast Blak-Blakan bertajuk “KRITIS: Kendalikan Risiko, Tangkal Penyakit Serius” terungkap bahwa banyak generasi muda yang merasa "masih sehat" dan tidak membutuhkan proteksi tambahan.

Proteksi terhadap penyakit kritis belum menjadi bagian dari perencanaan keuangan pribadi sebagian besar generasi muda, yang umumnya lebih fokus pada cuan dan gaya hidup. Padahal, gaya hidup modern seperti konsumsi makanan cepat saji, kurang olahraga, serta stress yang tinggi berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kritis.

Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang berorientasi pada nasabah dan didukung teknologi digital, FWD Insurance juga menyoroti perencanaan proteksi seharusnya sejalan dengan perubahan gaya hidup dan literasi keuangan. 

Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin dan evaluasi perencanaan keuangan sebagai bagian dari upaya menghadapi ketidakpastian hidup merupakan sebuah hal yang penting untuk dilakukan.

Jika melihat data nasional, tercatat bahwa jumlah kasus penyakit kritis pada tahun 2023 meningkat sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 23 juta menjadi hampir 30 juta kasus.

Baca Juga: BCA Insurance Telah Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum untuk 2026

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan sejak dini serta mempersiapkan perlindungan finansial yang tepat guna menghadapi risiko kesehatan serius di masa depan.

Tanpa perencanaan yang matang, penyakit kritis tidak hanya berdampak pada kondisi fisik, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas ekonomi pribadi dan keluarga.


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×