Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) optimistis pembiayaan baru masih akan tumbuh pada 2024. Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menyampaikan pihaknya memperkirakan pembiayaan baru akan tumbuh di kisaran 12%-14% pada tahun ini.
Gani tak menampik bahwa target pembiayaan baru yang dipasang itu lebih rendah dari pencapaian pada 2023. Adapun pembiayaan baru tercatat mengalami kenaikan sebesar 31% Year on Year (YoY) menjadi Rp 41,6 triliun pada 2023.
"Dahulu industri otomotif, khususnya roda dua, itu bisa tumbuh 12%-14% juga. Namun, tahun ini Asosiasi Industri Sepada Motor Indonesia (AISI) memperkirakan antara 3%-5% saja. Oleh karena itu, pembiayaan kami untuk sektor otomotif saja akan tumbuh sekitar 10% untuk 2024, sedangkan pembiayaan non-otomotif bisa tumbuh 25%. Lumayan juga 10%, karena AISI saja cuma 3%-5%," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca Juga: Adira Finance Catatkan Pembiayaan Kendaraan Listrik Rp 189 Miliar pada 2023
Untuk pembiayaan kendaraan listrik, Gani menyebut Adira Finance juga akan mencoba tetap tumbuh pada tahun ini. Dia bilang pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik itu 10 kali lipat pada 2023, tetapi tahun ini diperkirakan tumbuh dua kali lipat saja.
Gani mengatakan ada sejumlah alasan pembiayaan baru masih akan bertumbuh pada tahun ini. Salah satunya karena perekonomian Indonesia yang masih diperkirakan tumbuh di kisaran 4,9% atau 5,2%.
"Tentu masih bagus kalau dibandingkan negara lain dan sektor konsumsi juga masih tumbuh meski masih banyak investor yang wait and see," ujarnya.
Baca Juga: Adira Finance Catatkan Pembiayaan Baru Segmen Syariah Rp 8,9 Triliun pada 2023
Gani menyatakan perilaku investor yang masih wait and see karena adanya pemilu akan menjadi tantangan bagi Adira Finance. Dia pun memperkirakan bahwa pada Semester I-2024, pertumbuhan kinerja perusahaan akan cenderung melambat tidak secepat sebelumnya.
"Meskipun demikian, kami berharap tumbuh, meski Januari juga masih tumbuh hanya 3%. Kami tetap optimistis," katanya.
Gani menerangkan pada Semester II-2024, ketika tensi politik mereda serta momen wait and see selesai, Adira Finance baru akan mengejar kinerja yang melambat sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News