kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

ADPI Nilai Peran Market Maker Tak Sesuai Karakter Dana Pensiun


Jumat, 12 September 2025 / 15:20 WIB
ADPI Nilai Peran Market Maker Tak Sesuai Karakter Dana Pensiun
ILUSTRASI. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyebut wacana dana pensiun menjadi market maker di pasar saham tidak realistis.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyebut wacana dana pensiun menjadi market maker di pasar saham tidak realistis.

Humas ADPI Syarif Yunus menyebut hal ini kurang pas karena fungsi utama dana pensiun adalah menghimpun iuran dan mengelolanya dalam instrumen investasi jangka panjang untuk membayar manfaat pensiun.

“Regulasinya di Indonesia menekankan prinsip prudent investor. Ini berarti investasi harus aman, hati-hati, dan berorientasi jangka panjang, bukan spekulatif,” terang Syarif kepada Kontan, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga: Investasi Dana Pensiun BCA Tetap Konservatif, Porsi Saham Terbuka untuk Naik

Sebelumnya, JP Morgan menyarankan pemerintah untuk mendorong perusahaan dana pensiun, baik swasta maupun negeri, serta Sovereign Wealth Fund (SWF) agar menjadi market maker di pasar saham Indonesia.

“Kalau banyak dana pensiun ikut jadi market maker, dana pensiun bisa jadi sumber volatilitas, bukan stabilisator pasar. Hal ini justru akan mengganggu fungsi asli dana pensiun sebagai investor institusional jangka panjang,” ujar Syarif merespon hal ini.

Menurutnya, dana pensiun sangat tidak ideal jadi market maker karena perusahaan perlu menjaga keamanan dana pensiun peserta dari berbagai risiko yang akan terjadi. Di luar itu, OJK pun mengatur dana pensiun untuk berinvestasi dengan aman dan sesuai profil risiko.

“Aktivitas jual-beli saham terlalu berisiko tinggi, tidak sesuai dengan dana pensiun. Meskipun ada dananya, dana pensiun terikat pada regulasi untuk tidak boleh spekulatif,” imbuhnya.

Selanjutnya: Pemerintah Tempatkan Dana di Bank Himbara, Berapa Bunga yang Didapat?

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini Periode 12-14 September 2025, Aneka Bawang Segar Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×