Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno menilai wacana dana pensiun sebagai market maker di pasar saham kurang sesuai dengan karakteristik investasi perusahaan.
Budi menjelaskan, strategi investasi perusahaan dirancang untuk menghasilkan imbal hasil yang stabil, mengelola risiko dengan hati-hati, dan mematuhi ketentuan regulator.
Menurutnya, peran dana pensiun lebih tepat difokuskan pada pencapaian keseimbangan antara imbal hasil, likuiditas, dan keamanan dana peserta.
Baca Juga: Dapen BCA Catatkan Total Investasi Sebesar Rp 5,96 Triliun per Juni 2025
“Hal ini lebih utama dibandingkan menjadi market maker yang membutuhkan aktivitas perdagangan harian dengan volatilitas tinggi,” terang Budi kepada Kontan, Kamis (11/9/2025).
Meski begitu, peluang untuk menambah porsi saham tetap terbuka secara selektif. Budi mengungkapkan, prioritas utama dana pensiun adalah menjaga keamanan aset peserta dan memastikan ketersediaan likuiditas untuk pembayaran manfaat saat banyak peserta yang akan pensiun.
Baca Juga: Dapen BCA Optimis Dana Pensiun Tetap Tumbuh pada 2025
“Sebaliknya, jika mayoritas peserta masih di usia produktif, investasi jangka panjang termasuk di pasar modal bisa menjadi opsi,” tambahnya.
Ia menjelaskan, keputusan menambah porsi saham akan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti volatilitas pasar, kebutuhan arus kas, regulasi, serta kesesuaian dengan prinsip Asset Liability Management (ALM) untuk menjaga nilai manfaat pensiun peserta.
Baca Juga: Porsi Investasi Saham Hanya 3,24%, Simak Strategi Investasi Dapen BCA
Selanjutnya: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (12/9) Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (12/9) Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News