Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengungkapkan saat ini sejumlah perusahaan dana pensiun (dapen) sudah mulai mengalokasikan investasi ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada portofolio investasi mereka.
Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi mengatakan hal itu karena instrumen investasi ini ditebitkan Bank Indonesia (BI) sehingga bersifat aman dengan risiko rendah. Selain itu, SRBI memiliki suku bunga yang lebih tingg dari instrumen investasi lainnya.
Bambang memprediksi ke depannya porsi investasi di SRBI akan berkisar sebesar 10%-15%. Hal ini seiring dengan data Bank Indonesia (BI), yang mencatatkan transaksi investor asing atau nonresiden terhadap produk SRBI selama periode Januari - Juli 2024 mencatatkan pembelian bersih Rp 162,15 triliun.
“Artinya, transaksi pembelian lebih banyak dibandingkan transaksi penjualan dengan selisih nilai tersebut,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (12/8).
Baca Juga: Aman dan Berisiko Rendah, Sejumlah Dapen Mulai Masuk Investasi SRBI
Selain itu, Bambang mengatakan, SRBI bersifat jangka pendek, sehingga dapat menggerus portofolio deposito berjangka panjang, karena imbal hasil SRBI lebih tinggi dibanding deposito atau Surat Berharga Negara (SBN). Ditambah, SBN memiliki kupon yang lebih rendah.
Ia juga menuturkan, suku bunga SRBI secara konsisten lebih tinggi dibandingkan obligasi negara (SBN). Misalnya pada lelang SRBI awal Mei 2024, SRBI tenor 1 tahun menawarkan imbal hasil sebesar 7,5% berbanding 6,7% pada SBN tenor 1 tahun.
“Imbal hasil tersebutlah yang akhirnya membuat investor lebih melirik SRBI dibandingkan SBN untuk saat ini,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News