kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

AFPI: Ada Sejumlah Faktor yang Bisa Pengaruhi Laba Fintech Lending


Senin, 23 September 2024 / 20:50 WIB
AFPI: Ada Sejumlah Faktor yang Bisa Pengaruhi Laba Fintech Lending
ILUSTRASI. Laba fintech secara tahunan masih menurun 9,54%, dibandingkan per Juli 2023 yang sebesar Rp 424,14 miliar.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba industri fintech peer to peer (P2P) lending tercatat terus naik secara bulanan menjadi sebesar Rp 383,68 miliar per Juli 2024. Namun, secara tahunan masih menurun 9,54%, dibandingkan per Juli 2023 yang sebesar Rp 424,14 miliar.

Mengenai menurunnya laba secara tahunan, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut ada sejumlah penyebab kondisi tersebut terjadi. 

Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala mengatakan salah satu penyebabnya karena adanya kondisi ekonomi yang tidak stabil dan kenaikan biaya hidup yang menekan daya beli masyarakat.

Baca Juga: AFPI Optimistis Investor Asing Masih Melirik Investasi di Fintech Lending

"Dengan demikian, mendorong fintech lending untuk makin selektif dalam menyalurkan pinjaman, dengan melakukan penilaian kredit yang lebih ketat dan menerapkan sistem scoring yang lebih baik. Hal itu guna menjaga kualitas aset, yang bisa saja berdampak pada tingkat laba," ucapnya kepada Kontan, Senin (23/9).

Tiar juga turut angkat bicara terkait penurunan bunga lagi pada awal tahun depan, yakni untuk konsumtif menjadi 0,2% dan produktif masih 0,1%. 

Dia mengatakan penyelenggara fintech lending didorong untuk melakukan penyesuaian bisnis model dan strategi pricing untuk mengantisipasi penurunan bunga tersebut. 

"Selain bunga, faktor-faktor seperti inovasi produk, efisiensi operasional, dan peningkatan kualitas layanan juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan," ungkapnya.

Baca Juga: KPPU: Penyelidikan Terkait Dugaan Kartel Bunga Pinjol Masih Berjalan

Lebih lanjut, Tiar menerangkan bisnis fintech lending masih memiliki prospek ke depannya. Sebab, masih ada kelompok masyarakat unbanked dan underserved yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal. 

Dia bilang fintech lending hadir sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 

"Kami juga terus berinovasi untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Melalui advokasi, kami mendorong terciptanya standar industri yang baik untuk memastikan kualitas layanan dan perlindungan konsumen," kata Tiar. 

Selanjutnya: Cukai Rokok 2025 Batal Naik, Pemerintah Kaji Kenaikan Harga Eceran

Menarik Dibaca: Ciri-ciri Mentimun, Apakah Tergolong Jenis Buah atau Sayur?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×