Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) optimistis penyaluran pembiayaan fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif atau UMKM terus meningkat.
Kepala Hubungan Masyarakat AFPI Kuseryansyah optimistis pada tahun depan porsinya bisa mencapai 40% dari total penyaluran pembiayaan industri.
"Optimistis, termasuk juga kontribusi ke luar Jawa makin besar," ungkapnya saat ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Selasa (17/9).
Kuseryansyah menekankan, penyaluran pembiayaan ke luar Jawa tentunya akan meningkat apabila akses dan infrastruktur digital bisa lebih baik lagi. Sebab, fintech lending mengandalkan infrastruktur digital dalam menyalurkan pembiayaan.
Baca Juga: Fintech Batumbu Sebut 90% Lender Berasal dari Perbankan
Selain hal itu, Kuseryansyah bilang literasi ke luar Jawa juga menjadi hal yang penting dilakukan. Oleh karena itu, dia menyebut saat ini AFPI masih fokus meningkatkan literasi masyarakat, termasuk di luar Jawa, dengan menggencarkan kegiatan-kegiatan edukasi.
Sebelumnya, OJK menyampaikan target fase pertama pembiayaan dari fintech lending untuk sektor UMKM adalah 30% hingga 40%. OJK juga menargetkan pada 2028 pendanaan fintech P2P lending bisa berada di kisaran 50%-70%.
Berdasarkan data statistik OJK, porsi penyaluran pembiayaan fintech lending ke sektor produktif per Juli 2024 sudah mencapai 34,22%.
Adapun nilai penyalurannya mencapai Rp 9,38 triliun. Porsi penyaluran per Juli 2024 tercatat meningkat, jika dibandingkan capaian per Juni 2024 yang sebesar 32,34%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News