kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Agus Marto dituding jadi aktor akuisisi BTN


Senin, 21 April 2014 / 09:49 WIB
Agus Marto dituding jadi aktor akuisisi BTN
Foto udara menunjukan pembangunan perlintasan LRT Jabodebek di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin(12/9/2022). Kata Analis Terkait Prospek Kinerja dan Saham Emiten BUMN Karya.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Para karyawan Bank Tabungan Negara (BTN) menuding Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berada di balik rencana akuisisi Bank Mandiri terhadap bank tersebut.

Menurut mereka, Agus Marto dan Menteri BUMN Dahlan Iskan merupakan aktor dibalik rencana penjualan 60 persen saham BTN kepada Mandiri.

"Sebagai mantan Dirut Mandiri, Agus punya kepentingan untuk membesarkan bank itu. Dia ingin membesarkan Bank Mandiri tapi mematikan BTN," kata Ketua Serikat Pekerja BTN cabang Harmoni Jakarta, Alfian saat memberikan orasi di depan ribuan rekan-rekannya sesama karyawan BTN, dalam aksi unjuk rasa, di Menara BTN, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Selain Dahlan dan Agus, Alfian juga menuding Direktur Utama bank tersebut, Maryono. Menurutnya, seperti halnya Agus, Maryono juga pernah menjabat sebagai petinggi bank tersebut. Bahkan ia menuding, Agus lah yang paling berperan dalam penunjukan Maryono sebagai pimpinan tertinggi BTN pada akhir 2012.

Saat itu, Agus masih menjabat sebagai Menteri Keuangan. "Penunjukan Maryono erat kaitanya dengan Agus Martowardojo. Jadi sebenarnya kunci masalahnya bukan cuma Dahlan Iskan, tapi juga Maryono dan Agus Martowardojo," ujarnya.

Dalam aksi unjuk rasa yang dipusatkan di halaman kantor mereka tersebut, para demonstran mengenakan pakaian hitam-hitam. Mereka membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap rencana akuisisi tersebut, diantaranya "Akuisisi = Kapitalis = Penjajah", "Save BTN", dan "Akuisisi adalah Neo-Liberalisme". (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×