Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera masih akan mengandalkan penempatan dana investasi di instrumen surat utang. Dengan begitu perolehan hasil investasi tahun ini diharapkan bisa stabil.
Menurut Direktur Bumiputera Ichsan Nathin, penempatan investasi di surat utang ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi masih terjadinya fluktuasi di pasar modal terutama pada instrumen saham. "Fokus di obligasi dan surat berharga negara," katanya beberapa waktu lalu.
Tahun lalu dana investasi Bumiputera mencapai sekitar Rp 12 triliun. Dari dana ini kira-kira 30% ditempatkan di instrumen obligasi.
Dengan penempatan dana di instrumen yang relatif lebih stabil ini, imbal hasil investasi yang dilakukan juga bisa terjaga. Harapannya yield yang bisa capai tahun ini tak jauh beda dengan capaian tahun kemarin. "Mungkin di kisaran 12% sampai 13%," ungkapnya.
Sepanjang 2015, Ichsan mengakui tantangan industri asuransi jiwa untuk berinvestasi terasa lebih berat. Secara umum hasil investasi yang diperoleh pelaku usaha asuransi jiwa lebih rendah dari tahun sebelumnya, terutama bagi perusahaan yang banyak melakukan penempatan dana di instrumen saham.
Hal yang sama juga terjadi di Bumiputera, di mana pada 2014 yield investasi yang berhasil mereka catat bisa mencapai 22%. Namun karena porsi investasi di saham hanya sekitar 5%, maka perusahaannya tak terperosok lebih dalam lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News