kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Akan terjadi ekuilibrium baru bunga kredit


Kamis, 13 Juni 2013 / 16:55 WIB
Akan terjadi ekuilibrium baru bunga kredit
ILUSTRASI. Jeruk bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.


Reporter: Ardian Taufik Gesuri |

NUSA DUA. Kenaikan suku bunga BI rate yang diputuskan Bank Indonesia (BI) pada Kamis (13/6) memang meredakan gejolak nilai tukar rupiah. Tapi tentu akan terjadi dampak berupa kenaikan suku bunga kredit perbankan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengakui hal tersebut akan terjadi. Bahkan, BI melihat beberapa bank sudah menyesuaikan suku bunga kreditnya mengantisipasi kondisi pasar.

"Memang akan terjadi ekuilibrium baru pada tingkat suku bunga kredit perbankan," ujar Agus, seusai menjadi pembicara pada acara Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia, yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Agus menilai kondisi tersebut wajar, karena perbankan juga merespons kondisi pasar. "Tapi BI akan terus memonitor agar kenaikan suku bunga kredit tersebut masih dalam taraf wajar, sesuai dengan koridor, tetap terkendali," janji Agus yang sehabis memimpin rapat Dewan Gubernur BI siang tadi langsung terbang ke Bali.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rapat itu BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga kebijakan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Hal ini karena BI melihat ada kondisi-kondisi yang perlu direspons segera, termasuk expected inflation yang cukup tinggi sehubungan dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×