kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Akulaku Beberkan Tantangan yang Berpotensi Pengaruhi Kinerja Multifinance pada 2026


Rabu, 03 Desember 2025 / 19:56 WIB
Akulaku Beberkan Tantangan yang Berpotensi Pengaruhi Kinerja Multifinance pada 2026
ILUSTRASI. Chief Financial Officer Akulaku Finance Indonesia Aan Setiawandi.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance mengalami perlambatan kinerja pada tahun ini karena adanya berbagai tantangan. Berkaca dari kondisi tahun ini, perusahaan pembiayaan PT Akulaku Finance Indonesia tak memungkiri sejumlah tantangan tersebut tampaknya masih berpotensi mempengaruhi kinerja industri multifinance pada 2026.

Direktur Keuangan Akulaku Finance Aan Setiawandi mengatakan salah satu tantangan yang berpotensi menghadang kinerja, yakni kondisi makro ekonomi, terutama daya beli konsumen, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan industri otomotif. 

"Selain itu, rendahnya penetrasi kendaran roda empat terhadap keseluruhan penduduk akan mempengaruhi pertumbuhan industri multifinance. Sebab, sebagian transaksi dilakukan secara kredit," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: Akulaku Finance: Bisnis Paylater Berpotensi Jadi Sumber Pertumbuhan Baru Multifinance

Oleh karena itu, Aan menilai industri multifinance perlu menerapkan strategi jitu untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada, terutama mengenai kondisi makro ekonomi. Apabila antisipasi bisa dilakukan dengan baik, industri multifinance juga berpotensi dapat bertumbuh baik dan sehat.

Untuk Akulaku Finance, Aan menerangkan pihaknya masih akan berfokus pada produk Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater pada tahun depan. Sebab, potensi market diyakini masih sangat besar, seiring kemudahan dan proses akuisisi kredit yang dilakukan penuh secara digital. 

"Perusahaan tentunya akan terus meningkatkan kerja sama atau partnership baik dengan e-commerce maupun merchant offline untuk menunjang pertumbuhan bisnis ke depan," tuturnya.

Meski market masih diyakini besar, Aan tak memungkiri terdapat juga tantangan di bisnis paylater. Dia bilang saat ini banyak pemain baru, termasuk bank, yang mencoba masuk ke segmen paylater. Dengan demikian, menyebabkan persaingan bisnis makin ketat. 

Baca Juga: Strategi Akulaku Jaga Kredit Macet BNPL di Bawah 2% pada 2025

Terkait kinerja, Aan mengatakan pertumbuhan bisnis paylater Akulaku per November 2025 sudah mencapai target yang ditetapkan tahun ini. Dia bilang pertumbuhannya mencapai dobel digit.

"Pada tahun ini sudah tercapai sesuai target, bertumbuh dobel digit dan diharapkan pertumbuhan dapat berlanjut tahun depan," kata Aan.

Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 507,14 triliun per September 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan nilai piutang pembiayaan per September 2025 tumbuh 1,07% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Jika ditelaah, pertumbuhan September 2025 terbilang melambat, jika dibandingkan posisi Agustus 2025.

"Adapun per Agustus 2025 tumbuh 1,26% YoY dengan nilai Rp 505,59 triliun," ucapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (7/11/2025).

Baca Juga: Menilik Strategi Akulaku Finance Genjot Kinerja hingga Akhir 2025

Selanjutnya: XLSmart Percepat Pemulihan Jaringan Pasca Banjir di Aceh dan Sumatra

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (4/12) dari BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×