Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) mengaku tidak jor-joran dalam memasarkan produk asuransi kesehatan. Strategi memperbaiki portofolio lini bisnis menjadi alasan perseroan.
Chief Underwriting Officer Adira Insurance Rismauli Silaban menjelaskan, dari total premi yang mencapai Rp 1,74 triliun di kuartal ketiga tahun ini, lini bisnis asuransi kesehatan menyumbang sebesar 14%.
Pertumbuhan asuransi kesehatan milik Adira Insurance ini justru mengalami penurunan sekira 18% secara year on year (yoy). Hal ini disebabkan oleh strategi perusahaan yang sengaja mengurangi produk ini untuk memperbaiki portofolio bisnis.
"Sebelumnya karena hasilnya kurang bagus jadi kami konsolidasi, tidak jor-joran pasarkan produk ini," kata Rismauli kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.
Kendati berhati-hati, Rismauli menyebut bukan berarti Adira Insurance berniat keluar dari lini bisnis ini lantaran masih adanya potensi dan minat dari nasabah.
"Marketnya memang kompetitif, sehingga daripada rugi di bisnis ini, kami lebih baik prudent untuk perbaiki portofolio," ujar dia.
Maklum saja, prinsip kehati-hatian ini sengaja diterapkan oleh Adira Insurance lantaran risiko produk ini yang cenderung tinggi plus akan menyeret risiko fraud yang lebih besar lagi.
"Sampai akhir tahun mungkin masih bisa tumbuh, tapi tidak banyak. Biasanya memang premi akan terdongkrak di kuartal empat," tambah Rismauli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News