/2024/12/26/1756833616.jpg "Allianz Utama Proyeksikan Premi Asuransi Kendaraan Akan Tumbuh hingga Akhir Tahun Ini")
Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) optimistis pendapatan premi dari lini asuransi kendaraan masih akan tumbuh positif hingga akhir tahun ini, meskipun penjualan mobil baru tengah melambat.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Agustus 2025 turun 19% secara wholesales menjadi 61.780 unit, sementara penjualan ritel terkoreksi 13,4% year on year menjadi 66.478 unit.
Head of Personal Lines & Product Development Allianz Utama Indonesia, Alwin Jasim mengatakan bahwa penurunan penjualan mobil baru memang menjadi salah satu faktor yang perlu diwaspadai oleh industri asuransi kendaraan. Namun, Allianz Utama tetap melihat peluang pertumbuhan di tengah kondisi tersebut.
Baca Juga: OJK Jatuhkan 24 Sanksi Administratif kepada PUJK karena Pelanggaran Iklan
“Allianz melihat kebutuhan akan proteksi atas kendaraan tetap tinggi, baik untuk kendaraan baru maupun kendaraan bekas (second),” ujar Alwin kepada Kontan, Senin (13/10/2025).
Alwin mengklaim, Allianz Utama masih mencatatkan pertumbuhan premi pada lini kendaraan hingga Agustus 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Ini menunjukkan permintaan terhadap asuransi kendaraan masih kuat,” tambahnya.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Allianz Utama berfokus pada peningkatan kinerja tenaga pemasar, memperkuat edukasi kepada nasabah terkait manfaat proteksi, serta mengoptimalkan produk yang sudah ada, seperti Allianz MobilKu dan Automobile Liability.
“Kami berkomitmen memenuhi kebutuhan nasabah akan perlindungan kendaraan, meminimalisir kerugian dari risiko berkendara, serta memastikan layanan asuransi tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan Allianz Utama Indonesia, jumlah pendapatan premi tercatat mencapai Rp 676,09 miliar per Agustus 2025, tumbuh sekitar 8,41% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 623,63 miliar.
Baca Juga: Pasar Global Mulai Stabil, Emas Tembus Rekor Baru di Tengah Ketegangan AS–China
Selanjutnya: Trump Beri Izin Hamas Jalankan Operasi Keamanan Internal di Gaza
Menarik Dibaca: 11 Pengganti Santan Kelapa yang Lebih Sehat dan Enak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
