Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, sejumlah perusahaan rintisan (startup) di Indonesia tersandung berbagai persoalan.
Setelah kasus Investree dan eFishery, kini giliran Tanihub yang disebut dalam dugaan tindak pidana pencucian uang.
Deretan kasus tersebut memunculkan kekhawatiran terhadap lemahnya tata kelola di sektor startup nasional.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Markus Rahardja menilai tantangan yang muncul merupakan konsekuensi dari ekosistem inovasi yang masih tergolong muda.
Baca Juga: Ekspansi Regional, Bhumi Varta Tech Pertimbangkan Pindah ke Singapura
Meski demikian, Amvesindo optimistis bahwa industri startup Indonesia masih memiliki fundamental yang kuat serta peran strategis dalam mendukung ekonomi digital nasional.
“Setiap tantangan adalah peluang untuk memperkuat sistem yang masih baru ini. Kami terus mendorong perbaikan tata kelola dan mitigasi risiko sistemik, tidak hanya melalui imbauan, tapi juga lewat pelatihan tata kelola, panduan etika, dan dialog dengan regulator,” ujar Markus kepada Kontan, Senin (4/8/2025).
Ia menyampaikan bahwa lemahnya tata kelola tak hanya berdampak pada satu pihak saja. Semua entitas dalam ekosistem digital, baik startup, investor, hingga pengguna akan ikut terdampak jika stabilitas tidak terjaga.
Oleh karena itu, komitmen kolektif untuk memperkuat ekosistem menjadi kunci keberlangsungan jangka panjang.
Amvesindo juga menekankan pentingnya peran modal ventura dalam memastikan keberlanjutan industri.
Baca Juga: Manulife dan UpLink Tantang Start-up Atasi Perubahan Demografi Asia
“Kami terus memperkuat akuntabilitas dan transparansi, mendorong literasi publik, serta membangun dialog terbuka dengan media dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Markus.
Adapun terkait peran regulator, Markus menyambut baik langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah memperkuat regulasi terhadap perusahaan modal ventura, termasuk dalam aspek manajemen risiko, tata kelola, kualitas SDM, dan pengawasan.
Menurutnya, penguatan ini tidak hanya akan melindungi investor dan publik, tapi juga meningkatkan kepercayaan terhadap ekosistem digital.
“Kami percaya tata kelola yang baik adalah fondasi penting bagi kemajuan industri teknologi ke depan,” tandasnya.
Selanjutnya: Loyalitas Pelanggan Tesla Anjlok saat Musk Dukung Trump, Terendah Sepanjang Sejarah
Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Punya Energi Negatif!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News