Reporter: Ahmad Febrian, Shifa Nur Fadila | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba anak usaha PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) di sepanjang sembilan bulan 2023 terpantau meroket lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
TUGU melaporkan laba anak usahanya hingga September 2023 mencapai Rp 57 miliar. Pencapaian tersebut meningkat 147% secara tahunan dibanding September 2022 yang hanya mencapai Rp 23 miliar.
Direktur Keuangan dan Layanan Korporat TUGU, Emil Hakim menyampaikan lonjakan laba anak usaha tersebut dikontribusikan oleh anak usaha di segmen non-asuransi.
Selain bergerak di sektor asuransi, TUGU juga memiliki unit usaha di bidang jasa penyewaan properti dan kendaraan bernama PT Pratama Mitra Sejati. Selain bisnis penyewaan, TUGU memiliki entitas anak yang bergerak di bidang usaha manajemen risiko dan surveyor di bawah PT Synergy Risk Management.
Kenaikan laba bersi juga tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian perseroan pada September 2023. "Pada pos pendapatan usaha lain, TUGU mencatatkan revenue sebesar hampir Rp 347 miliar atau naik 24% secara tahunan dari Rp 279 miliar," terang Emil. Senin (11/12).
Secara rinci, pendapatan usaha lain paling besar dari usaha sewa properti dan kendaraan dengan nilai Rp 276 miliar per September 2023 dan menyumbang 80% dari total pendapatan usaha lain. Pendapatan dari usaha sewa properti dan kendaraan tersebut juga naik 30% secara tahunan dari periode sebelumnya Rp 213 miliar.
Baca Juga: Tugu Insurance Yakin Premi Naik 8% di Tahun 2024
Sementara sisanya sebesar Rp 71 miliar disumbang oleh segmen jasa survei yang tercatat tumbuh 8% secara tahunan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa segmen operasi unit usaha penyewaan properti dan kendaraan menjadi penopang kinerja keuangan entitas anak.
Anak usaha Pertamina tersebut berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,14 triliun secara konsolidasian dalam 9 bulan tahun 2023. Laba bersih naik 334% secara tahunan.
TUGU juga berhasil mempertahankan kinerja operasional yang solid tercermin dari Combined Operating Ratio (COR) yang mencapai 98,5% per September 2023 dan lebih rendah dari tahun sebelumnya 98,9% sebagai dampak adanya penurunan expense ratio dari 38,8% menjadi 38,6%.
Sementara itu dari sisi permodalan, TUGU mencatatkan risk based capital (RBC) mencapai 570% per September 2023, naik dari 407% pada September 2022 serta lebih tinggi dari ketentuan yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di 120%. Tingkat RBC ini menunjukkan, TUGU memiliki tingkat solvabilitas dan kesehatan keuangan yang kuat.
Tugu Insurance telah mengagendakan pembagian dividen di tahun depan. Emil Hakim mengatakan, ada perubahan pembagian dividen final. TUGU membayarkan dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp 25,51 per saham pada 20 Desember 2023.
Total pembayaran dividen interim TUGU mencapai Rp 90,71 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 8,06% dari laba bersih Tugu Insurance per akhir September 2023. Emil menjelaskan, Tugu Insurance sebagai perusahaan terbuka tentunya sangat memperhatikan nilai tambah bagi pemegang saham. Termasuk dalam pembagian deviden. Namun, Emil mengatakan, perubahan pembagian dividen final lantaran Tugu baru saja akan membagikan dividen interim pada Desember 2023 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News