kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andalkan pendanaan dari bank, MUF wait and see bunga pembiayaan


Senin, 18 Maret 2019 / 21:11 WIB
Andalkan pendanaan dari bank, MUF wait and see bunga pembiayaan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance masih akan melihat kondisi pasar dalam menentukan bunga pinjaman di kuartal kedua 2019. Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja menyebut pihaknya akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu apakah akan menyesuaikan bunga pinjaman.

"Selama ini sih kita belum menaikan bunga pinjaman karena kita melihat pasar juga. Biasanya kita menunggu dulu, walaupun ada kenaikan cost of fund. Jadi sejak tahun lalu belum ada kenaikan bunga pinjaman," ujar Stanley, Senin (18/3).

MUF sendiri mengaku tidak mengalami persoalan berarti dalam menghimpun pendanaan yang akan disalurkan sebagai pinjaman. Stanley mengaku Bank Mandiri telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman. Selai itu, MUF sebelumnya juga sudah mendapatkan pinjaman dari 11 bank.

"Hampir semua pendanaan MUF dari perbankan karena kita masih perusahaan baru jadi belum mengeluarkan bon maupun MTN. Obligasi tahun depan paling cepat setelah profit lebih bagus dan market punya lebih appetite," jelas Stanley.

Pada sepanjang 2019, MUF menargetkan dapat memberikan pembiayaan sebesar Rp 8,13 triliun atau tumbuh 9,45% dari realisasi tahun lalu Rp 7,4 triliun.

Stanley mengaku, MUF membutuhkan dana sebesar Rp 4 triliun hingga 5 triliun dari pendanaan bank. Sisanya dari penagihan pembiayaan nasabah.

Adapun total pembiayaan MUF hingga Februari 2019 turun 14,51% yoy dari Rp 1,24 triliun menjadi Rp 1,06 triliun. Hal ini sengaja dilakukan oleh perusahaan guna memperbaiki kualitas pembiayaan. Tecermin dari NPF turun dari 1,21% menjadi 0,98% pada Februari 2019.

Saat ini pembiayaan MUF 74% disalurkan pada mobil dan 26% pada sepeda motor. Di mana separuh dari pembiayaan di salurkan pada kendaraan baru. Pada 2019 ini, Stanley menargetkan pembiayaan sepeda motor mampu memberikan kontribusi hingga 50% dari total pembiayaan.

"Kita sih kepinginnya 50% sepeda motor dan 50% mobil karena kombinasi yang bagus. Pembiayaan sepeda motor mungkin marjin lebih bagus. Sedangkan pembiayaan di mobil untuk size agar lebih cepat naik, sehingga size dan margin naik," jelas Stanley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×