kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anggaran Subsidi Bunga KUR Turun di 2025, Ini Alasannya


Senin, 02 September 2024 / 06:10 WIB
Anggaran Subsidi Bunga KUR Turun di 2025, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Uang beredar: Teller menghitung uang di Bank Mega, Jakarta, Selasa (12/3/2024). Pemerintah berencana menurunkan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2025 menjadi Rp 38,28 triliun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menurunkan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2025. Di mana, pada tahun tersebut subsidi bunga KUR dianggarkan sebesar Rp 38,28 triliun.

Hal tersebut terungkap dalam Dokumen Nota Keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Sebagai perbandingan, pada 2024, subsidi bunga KUR yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 47,78 triliun.

Meski demikian, proporsi subsidi bunga KUR tetap menjadi yang terbesar dalam pos Subsidi Bunga Kredit Program. Total subsidi bunga dalam pos tersebut sebesar Rp 44,23 triliun.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop-UKM) Yulius bilang sejatinya anggaran subsidi yang disediakan di 2024 terlihat besar karena ada porsi untuk membayar carry over subsidi bunga tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kenaikan NPL KUR Jadi Tantangan Perbankan Tahun Ini

Ia menjelaskan hal tersebut dikarenakan ada perbaikan data yang dilakukan penyalur KUR. Diharapkan, pembayaran carry over tersebut dapat selesai tahun ini sehingga tahun depan hanya perlu menyiapkan subsidi bunga reguler.

“Tahun depan subsidi bunga senilai Rp 38 triliun hanya untuk subsidi reguler dan jumlahnya juga hampir sama dengan tahun ini untuk subsidi reguler,” ujar Yulius, akhir pekan lalu.

Sementara itu, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kemenko Perekonomian yang juga Ketua Tim Teknis Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan UMKM, Gede Edy Prasetya bilang meskipun anggaran subsidi bunga KUR di 2025 mengalami penurunan, besaran itu masih mengakomodir penyaluran KUR di tahun tersebut.

Baca Juga: Realisasi KUR Sudah Mencapai Rp 166,19 Triliun, Paling Banyak Terserap di Jawa

Edy bilang target penyaluran KUR tahun 2025 diproyeksikan paling tidak sama dengan target tahun 2024 yaitu sebesar Rp 280 triliun. Sebagai informasi, besaran tersebut mengalami penurunan dari target awal tahun ini yang direncanakan mencapai Rp 300 triliun.

“Namun demikian, target penyaluran KUR 2025 akan ditetapkan secara resmi oleh Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dalam forum Rapat Koordinasi di Triwulan 4 2024,” ujarnya.

Ia juga menambahkan skema penyaluran KUR untuk tahun depan akan lebih tematik. Tujuannya, untuk menyasar target penerima yang tepat sasaran, contoh sektor pertanian.

Dari sisi bank penyalur KUR sendiri, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Sunarna Eka Nugraha berpendapat kebijakan penyesuaian subsidi bunga KUR merupakan bagian dari upaya pemerintah mengelola anggaran dengan lebih efisien. 

Ia bilang penurunan subsidi bunga tentunya berpengaruh pada pendapatan bunga yang diterima oleh Penyalur KUR. Namun, ia menyebutkan BNI justru melihat ini sebagai peluang untuk lebih kreatif dalam menyalurkan KUR, salah satunya melalui inovasi digital dan peningkatan efisiensi operasional. 

“Sehingga, meskipun ada penurunan subsidi, BNI tetap yakin bahwa target penyaluran KUR dapat tetap tercapai,” ujarnya.

Baca Juga: BNI Cetak Transaksi Rp 1,5 Triliun dari Ajang BNI Expo 2024

Sampai dengan 31 Juli 2024, BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 8,1 triliun kepada lebih dari 36 ribu UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi belum bisa berspekulasi mengenai besaran angka subsidi untuk bunga. Sebab, ia berpendapat kebijakan pemerintah nantinya pasti akan sangat dinamis mengikuti urgensi kebutuhan masyarakat. 

Baca Juga: Genjot Penyaluran KUR, Kemenkop UKM Dorong Penggunaan Credit Scoring

Ia menjelaskan kalau diasumsikan bunga subsidi turun artinya bunga komersial bank yang  menyalurkan akan meningkat menyesuaikan.

“Namun saya masih meyakini bahwa permintaan masyarakat pada pembiayaan KUR tetap akan cukup tinggi,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×