Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi bank penyalur KUR sendiri, General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Sunarna Eka Nugraha berpendapat kebijakan penyesuaian subsidi bunga KUR merupakan bagian dari upaya pemerintah mengelola anggaran dengan lebih efisien.
Ia bilang penurunan subsidi bunga tentunya berpengaruh pada pendapatan bunga yang diterima oleh Penyalur KUR. Namun, ia menyebutkan BNI justru melihat ini sebagai peluang untuk lebih kreatif dalam menyalurkan KUR, salah satunya melalui inovasi digital dan peningkatan efisiensi operasional.
“Sehingga, meskipun ada penurunan subsidi, BNI tetap yakin bahwa target penyaluran KUR dapat tetap tercapai,” ujarnya.
Baca Juga: BNI Cetak Transaksi Rp 1,5 Triliun dari Ajang BNI Expo 2024
Sampai dengan 31 Juli 2024, BNI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 8,1 triliun kepada lebih dari 36 ribu UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi belum bisa berspekulasi mengenai besaran angka subsidi untuk bunga. Sebab, ia berpendapat kebijakan pemerintah nantinya pasti akan sangat dinamis mengikuti urgensi kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Genjot Penyaluran KUR, Kemenkop UKM Dorong Penggunaan Credit Scoring
Ia menjelaskan kalau diasumsikan bunga subsidi turun artinya bunga komersial bank yang menyalurkan akan meningkat menyesuaikan.
“Namun saya masih meyakini bahwa permintaan masyarakat pada pembiayaan KUR tetap akan cukup tinggi,” tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News