Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Aksi peserta dana pensiun lembaga keuangan alias DPLK untuk memindahkan portofolio investasi mereka di tengah koreksi pasar saham sulit untuk dihindari. Namun, DPLK Muamalat tetap berupaya untuk menghindari perubahan besar-besaran yang bisa dilakukan peserta.
Menurut Pengurus DPLK Muamalat SS Kurniawan, memang terjadi tren switching portofolio investasi dari nasabah mereka hingga bulan lalu. Namun dia bilang perpindahan portofolio yang dilakukan relatif kecil.
Perubahan portofolio yang dilakukan ini tak lepas dari kekhawatiran nasabah mereka dengan kondisi pasar modal yang jeblok. Makanya mereka memilih untuk mengalihkan sebagian dana mereka ke instrumen yang lebih aman.
Meski begitu, Kurniawan bilang pihaknya pun melakukan upaya agar nasabah tak terlalu terbawa nafsu untuk memindahkan dana mereka. "Kita batasi secara persuasif," katanya akhir pekan lalu.
Dana pensiun yang merupakan kebutuhan dana panjang memang berpotensi mendapat imbal yang lebih besar bila ditempatkan di portofolio pasar modal seperti saham. Sementara kondisi pasar modal pun secara historis memang sering naik turun.
Hal tersebut yang coba untuk terus dijelaskan kepada peserta DPLK Muamalat. Sehingga saat masa pensiun tiba, tingkat imbal hasil yang bisa didapat bisa maksimal.
Hingga bulan Agustus sendiri, dana kelolaan DPLK Muamalat menyentuh Rp 821,8 miliar. Jumlah ini naik 15% dari posisi di akhir tahun kemarin yang sebesar Rp 714,2 miliar.
Penempatan dana di deposito masih menjadi yang terbesar dengan porsi lebih dari 76,7%. Sementara portofolio reksadana dan sukuk masing-masing sebesar 10,5% dan 9,2%. Sebagian kecil sisanya diisi portofolio saham yang kontribusinya sekitar 3,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News