Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kelesuan pasar modal sedikit banyak berpengaruh terhadap kinerja investasi di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Potensi perolehan imbal yang lebih kecil pun bukan mustahil terjadi.
Menurut Betty Alwi, Pemimpin DPLK BNI hingga bulan Agustus kemarin mereka mencatatkan imbal hasil sebesar 8,6%. Padahal di tahun 2014 lalu, mereka masih bisa mencatatkan return of investment (RoI) sebesar 10%. "Dengan kondisi seperti saat ini memang lebih berat, kata Betty, Rabu (16/9).
Meski begitu mereka masih optimis bisa memberikan imbal hasil yang lebih menarik ketimbang instrumen di pasar uang.
Sampai akhir tahun nanti, ia menargetkan bisa memberikan return yang lebih besar dibanding rata-rata bunga deposito. "Kita harapkan minimal bisa 2% di atas bunga deposito,"
Di DPLK BNI, mayoritas penempatan dana pun masih ditempatkan di instrumen deposito. Dari dana kelolaan sebesar Rp 11 triliun per akhir bulan Agustus kemarin, lebih dari 66 di antaranya disimpan di keranjang tersebut.
Sementara di instrumen obligasi, porsinya mencapai lebih dari 32%. Sedangkan sisanya ditempatkan di instrumen reksadana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News