CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.752   23,00   0,14%
  • IDX 8.474   67,28   0,80%
  • KOMPAS100 1.175   10,44   0,90%
  • LQ45 857   8,38   0,99%
  • ISSI 296   2,08   0,71%
  • IDX30 446   3,56   0,80%
  • IDXHIDIV20 518   4,05   0,79%
  • IDX80 132   1,16   0,88%
  • IDXV30 137   1,16   0,85%
  • IDXQ30 143   1,09   0,77%

Asbanda akui tantangan berat BPD masih banyak


Selasa, 24 Juni 2014 / 11:01 WIB
Asbanda akui tantangan berat BPD masih banyak
ILUSTRASI. Christine Hakim dalam serial The Last of Us, yang berperan sebagai ilmuwan asal Indonesia yang jadi trending di sosial media.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengakui bank pembangunan daerah (BPD) masih menghadapi banyak tantangan berat. Tantangan itu utamanya potensi kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) seiring kenaikan porsi kredit produktif dan sumber pendanaan yang masih didominasi dana jangka pendek.

Menurut Nazwar Nazir, saat ini porsi kredit BPD masih bergantung pada kredit konsumtif, terutama kredit multiguna untuk Pegawai Negeri Sul. Namun sejumlah BPD sudah mulai secara perlahan menaikkan kredit produktif.

"Cuma kenaikan kredit produktif, pasti akan berimbas kenaikan NPL. Ini yang harus diatasi BPD," kata Nazwar di Jakarta, Selasa, (24/6).

Nazwar juga mengakui, struktur dana pihak ketiga (DPK) kebanyakan BPD masih bergantung kepada dana jangka pendek seperti deposito. Bahkan deposito tersebut berasal dari deposan yang itu-itu saja, seperti Jamsostek, Taspen dan pemerintah daerah (pemda).

"Sementara dana jangka panjang terutama tabungan, masih kurang. Ini jadi tantangan berat BPD," ujar Nazwar.

Selain itu, kekuatan permodalan masih jadi kendala serius BPD. Dari 26 BPD, sebanyak 14 BPD sudah memiliki modal inti diatas Rp 1 triliun. Namun 12 BPD yang lain masih memiliki modal inti dibawah Rp 1 triliun. "Tentu ini menyulitkan pengembangan bisnis BPD," pungkas Nazwar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×