kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Asbisindo Optimistis Kinerja Perbankan Syariah Tumbuh Double Digit di 2023


Minggu, 29 Januari 2023 / 11:43 WIB
Asbisindo Optimistis Kinerja Perbankan Syariah Tumbuh Double Digit di 2023
ILUSTRASI. Asbisindo optimistis industri perbankan syariah akan tumbuh double digit di tahun 2023.. KONTAN/Muradi/2018/06/05


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BATAM. Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) optimistis industri perbankan syariah akan tumbuh double digit di tahun 2023. Hal ini didukung dengan potensi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

“Terlebih lagi bila inklusi dan literasi makin ditingkatkan, maka industri perbankan syariah akan tumbuh positif,” ujar Ketua Umum Asbisindo Hery Gunardi di sela-sela Seminar dan Muskernas Asbisindo di Batam, Sabtu (28/1).

Hery menjelaskan, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia masing-masing baru mencapai 9,14% dan 12,12%. Angka ini, kata dia, masih sangat jauh dibanding tingkat literasi dan tingkat inklusi keuangan nasional yang mencapai 49,68% dan 85,10%.

Baca Juga: Perbankan Menanti Aturan Spin Off Unit Usaha Syariah dari OJK

“Aktivasi produk dan layanan keuangan syariah di Indonesia sepanjang 2022 meningkat sejalan dengan peningkatan literasi yang dilakukan secara kontinu,” jelasnya.

Hery mengungkapkan di tahun ini diprediksi ada banyak tantangan bagi sektor perbankan nasional, seperti menghadapi tingginya kenaikan bagi hasil serta likuiditas yang ketat dan keharusan konsolidasi dan digitalisasi.

Namun, Hery optimistis industri perbankan syariah terbukti resilien dan terus tumbuh positif serta solid di atas rata-rata industri perbankan nasional.

“Berbagai tantangan tersebut harus dijawab dengan efisiensi bisnis proses, inovasi produk dan layanan sesuai kebutuhan masyarakat serta transformasi digital. Semua ini harus dikemas menjadi one stop solution yang mengakselerasi bisnis perbankan syariah di Indonesia,” ungkapnya.

Baca Juga: Percepat Digitalisasi BPR, OJK Luncurkan Aplikasi Otomasi Informasi iBPR-S

Berdasarkan data Asbisindo, pada Agustus 2022 aset perbankan syariah mencapai Rp 745 triliun, tumbuh 17,31% secara tahunan, sedangkan industri perbankan nasional tumbuh 9,14%.

Sementara dari sisi pembiayaan, industri perbankan syariah mencatat pembiayaan mencapai Rp 484 triliun, tumbuh 18,56% secara tahunan, sedangkan industri perbankan nasional tumbuh 10,62%.

Adapun dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK), industri perbankan syariah mencapai Rp 592 triliun, tumbuh 18,08% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×