kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Asuransi Kendaraan Lesu, Perusahaan Asuransi Diversifikasi Produk


Kamis, 17 Juli 2025 / 19:17 WIB
Asuransi Kendaraan Lesu, Perusahaan Asuransi Diversifikasi Produk
ILUSTRASI. Lesunya penjualan mobil ini turut menahan pertumbuhan bisnis asuransi kendaraan.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil pada Juni 2025 turun 22,6% secara tahunan (YoY) menjadi 57.760 unit. Lesunya penjualan mobil ini turut menahan pertumbuhan bisnis asuransi kendaraan.

Simas Insurtech misalnya, mencatat premi asuransi kendaraan turun 91% menjadi Rp 5,2 miliar hingga semester I 2025. Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) juga membukukan premi sebesar Rp 17 miliar pada semester I 2025, nyaris tidak tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Budi Herawan mengatakan perusahaan asuransi perlu lebih adaptif dalam merespons tantangan pasar kendaraan bermotor yang saat ini masih lesu. 

“Dengan pendekatan yang adaptif dan inovatif, industri asuransi kendaraan masih memiliki peluang untuk menjaga pertumbuhan,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (17/7).

Baca Juga: Asuransi Simas Insurtech Catat Premi Kendaraan Rp 5,2 Miliar per Juni 2025

AAUI mendorong perusahaan asuransi untuk mendiversifikasi produk dan layanan. Salah satunya melalui pengembangan produk usage-based insurance (UBI) atau pay-as-you-drive, yang menyesuaikan premi dengan perilaku berkendara konsumen.

Selain itu, potensi kendaraan yang sudah ada di pasar juga dapat dioptimalkan. Caranya antara lain melalui program perpanjangan polis, bundling dengan produk asuransi lain, hingga pemberian layanan tambahan yang meningkatkan nilai tambah bagi nasabah.

“Perusahaan asuransi juga perlu optimalisasi kanal distribusi digital untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, termasuk segmen milenial dan pengguna kendaraan bekas,” ujarnya.

Budi menambahkan, sinergi dengan ekosistem otomotif seperti dealer, bengkel, dan perusahaan pembiayaan juga perlu diperkuat. Upaya ini dinilai penting untuk menciptakan sinergi penjualan produk asuransi kendaraan.

Selanjutnya: Alfmart Punya 2.400 Gerai di Filipina, Siap Jajaki Bangladesh dan Malaysia

Menarik Dibaca: Jawab Kebutuhan Wanita, Kérastase Luncurkan Produk Perawatan Rambut Gloss Absolu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×